Lombok Barat (Inside Lombok) – Besarnya peluang Lombok Barat (Lobar) menjadi tuan rumah ajang World Surf League (WSL) pada Juni mendatang menjadi atensi pemerintah daerah. Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid pun mengakui, akses jalan menuju lokasi adalah yang menjadi catatan dari panitia yang sudah turun melakukan peninjauan beberapa waktu lalu.
Untuk itu pihaknya mengharapkan dukungan dari masyarakat, agar Lobar dapat benar-benar menjadi tuan rumah ajang surfing kelas dunia tersebut. “Tim panitia WSL dari Inggris dan Kanada, serta panitia pusat sudah turun untuk mengecek lokasi. Dan soal jalan menuju Bangko-Bangko masih menjadi catatan kita,” ujar Fauzan beberapa hari yang lalu.
Kendati demikian, penanganan jalan tersebut dinilai pihaknya tidak terlalu berat. “Karena mereka tidak menuntut jalannya agar hotmix, tapi perataan saja. Dan itu bisa seminggu atau dua minggu selesai,” imbuhnya.
Pihaknya berharap berbagai event yang akan diselenggarakan di Lobar, baik yang skala internasional maupun nasional bisa terus berkelanjutan.
Sebelumnya, tim dari Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Anggi Yuhista saat mendampingi tim WSL meninjau lokasi mengakui bahwa ombak di Desert Point kawasan tersebut memang sudah terkenal di kalangan para peselancar.
“Ombak di Desert Point ini sudah bisa masuk dalam kategori ombak untuk pertandingan kelas dunia” ujarnya, Selasa (25/01/2022). Bahkan, kata dia, ombak di kawasan itu terbilang konsisten dengan panjang bisa mencapai 300 meter lebih.
Karena besarnya peluang kawasan itu bisa menjadi tuan rumah event internasional, pihaknya berharap Pemda bisa segera mempersiapkan berbagai aspek penunjang untuk mendukung jalannya event tersebut.
“Kalau aspek pendukung lainnya bisa terpenuhi, peluang untuk menjadi tuan rumah kualifikasi WSL ini tentu sangat terbuka untuk Lombok Barat,” pungkasnya. (yud)