Mataram (Inside Lombok) – Jelang pelaksanaan MotoGP Maret mendatang, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB akan melatih ratusan petugas kebersihan. Pasalnya, jumlah sampah yang bisa dihasilkan pada event internasional tersebut diprediksi bisa mencapai 72 – 90 ton per hari.
Kepala DLHK NTB, Madani Mukarom mengatakan jumlah petugas kebersihan yang akan dilatih sekitar 600-900 orang. Ratusan petugas ini nanti akan ditempatkan di lokasi-lokasi keramaian.
“Kami latih bersama Kementerian LHK, Dinas LHK Provinsi dan kabupaten/kota bersama-sama, latih teman-teman pokja untuk pemilihan, dan ini kemarin sukses pada saat WSBK,” katanya.
Karena jumlah penonton MotoGP yang diprediksi jauh lebih banyak dibanding WSBK dan IATC tahun lau, maka jumlah petugas kebersihan juga akan ditambah. Hal ini dilakukan, agar setelah selesai event kawasan Sirkuit Mandalika tetap bersih.
“Pada saat selesai acara, sorenya langsung dibersihkan dan langsung diangkut. Sehingga besok pagi bersih lagi,” ujar Madani. Saat ini pihaknya bersama ITDC akan terus melatih petugas-petugas kebersihan tersebut. Sementara untuk tempat sampah, akan difasilitasi oleh pihak ITDC.
“Penyebaran petugas itu nanti agak banyak. Soalnya kalau dulu kan satu tempat ada dua orang, dan nanti mungkin ditambah jadi empat orang. Dua kali lipat lah dari WSBK kemarin,” ucapnya.
Pelatihan yang diberikan pemda kepada masyarakat setempat tidak saja untuk kebutuhan MotoGP. Akan tetapi, pasca event internasional tersebut digelar, ilmu yang didapatkan saat pelatihan bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
“Jadi kalau balik ke kampung halamannya jadi inovator-inovator tata kelola sampah di lingkungannya. Cara memilah, teknik pengumpul (sampah), pengangkutan, dan lain-lain,” ujar Madani.
Metode pengolahan sampai ini menurutnya sukses diterapkan pada saat WSBK tahun lalu. Sehingga akan diterapkan lagi pada event MotoGP. “Kita harus sukses kayak kemarin dan harus bersih arena itu,” pungkasnya. (azm)