Lombok Timur (Inside Lombok) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) setiap tahunnya selalu menyumbang angka yang tinggi. Untuk itu sosialisasi pencegahan dan kesehatan gencar dilakukan.
Sosialisasi kesehatan dan kebersihan lingkungan mulai disosialisasikan di sekolah-sekolah terhadap para siswa. Seperti yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Pringgasela Utama bersama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan pihak sekolah MI NW Aikdewa Kecamatan Pringgasela.
“Ini kita lakukan untuk menghindari meluas atau mengantisipasi adanya DBD, terlebih pada musim penghujan seperti saat ini,” kata Hayyadin selaku Kepala Puskesmas Pringgasela Utama, Rabu (23/02).
Dari data Dinas Kesehatan Lotim, Kecamatan Pringgasela merupakan salah satu wilayah tertinggi penyumbang kasus DBD tertinggi yakni sebanyak 22 kasus sejak awal tahun 2022 lalu. “Bulan ini kita tangani satu kasus, tapi alhamdulillah sudah kita tangani dengan baik,” ucapnya.
Penyuluhan dilakukan secara dini terhadap sekolah-sekolah selain mencegah adanya DBD, juga untuk memberikan edukasi dan pengetahuan kepada siswa-siswi di sekolah.
Ketua GOW Lotim, Hj. Suci Qudsiah mengatakan, langkah pencegahan sejak dini melalui penyuluhan terhadap sekolah-sekolah sangat penting dilakukan untuk memberikan edukasi dan kebersihan lingkungannya.
“Ini langkah yang sangat bagus dan kita dukung, nantinya kita akan dorong semua Kepala Puskesmas (Kapus) di Lotim untuk melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MI NW Aikdewa, Zulfaiyah berterima kasih kepada semua pihak yang telah melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan di sekolahnya, hal itu disambutnya secara baik agar para siswa-siswi mengetahui apa itu penyakit DBD dan pencegahannya.
“Kita sangat bersyukur sekali dengan penyuluhan di sekolah, semoga apa yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik oleh para siswa,” tutupnya. (den)