Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sejumlah wisatawan dari luar daerah mengeluhkan mahalnya tarif pemandu wisata di objek wisata Benang Stokel dan Benang Kelambu yang ada di kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah.
Salah satu wisatawan yang juga pegiat wisata dari Sulawesi, Bela mengatakan ia dan temannya dikenakan tarif hingga Rp55 ribu per orang saat berkunjung ke Benang Kelambu. “Saya suka traveling, dan ini pertama kalinya saya terima pembayaran yang tidak jelas (peruntukannya) dan lumayan mahal,” ujarnya kepada Inside Lombok.
Diceritakan, Bela dan rekannya sebenarnya tidak ingin menggunakan jasa pemandu. Namun, oleh petugas wisata Benang Stokel dan Benang Kelambu diwajibkan untuk memakai pemandu. Selain itu, pemandu yang dibutuhkan juga cukup satu orang untuk mereka berdua. Tapi ternyata per orang disebutnya dimintai masing-masing menggunakan satu jasa pemandu.
“Padahal kami berdua datang bersama. Seharusnya satu grup satu pemandu,” ujarnya. Tarif Rp55 ribu per orang sendiri disebutnya langsung diberitahu satu paket, tanpa dijelaskan rinciannya terlebih dahulu. Bela juga mengaku rombongannya tidak menerima karcis masuk dari petugas.
Untuk itu, ia berharap ke depan pihak pengelola bisa memberikan detail informasi yang jelas terkait harga maupun tentang objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan. “Jangan tiba-tiba ini, bayar Rp55 ribu. Kami jadi pindah ke Lombok Timur, padahal banyak yang ingin kami eksplore sebenarnya,” katanya.
Menanggapi hal itu, salah satu pengelola objek wisata Benang Kelambu dan dan Benang Stokel, Wildanil mengakui besaran tarif yang dikenakan untuk jasa pemandu tersebut. Dijelaskan, untuk karcis masuk di objek wisata Benang Stokel dan Benang Kelambu sendiri sebesar Rp10 ribu untuk pengunjung luar dan Rp90 ribu untuk rombongan.
“Yang Rp90 ribu ini, pembagiannya Rp50 ribu untuk pemandu lokal dan Rp30 ribu untuk uang rokok driver/agen yang bawa tamu itu, dan Rp10 ribu untuk resepsionis,” katanya. Wildanil menyebut penarikan tarif tersebut tergantung tamu yang datang. Jika tamu tidak berkenan menggunakan jasa pemandu, maka mereka cukup membayar biaya karcis masuk saja.
“Karena di sini sistemnya cuma menawarkan, dan kami tidak pernah memaksa tamu untuk menggunakan pemandu,” katanya.
“Caranya di sini itu, kalau ada tamu mereka masuk dulu ke kantor terus kita jelaskan di sana masalah air terjunnya dan kita tawarkan pemandu atau ojek di sana. Tapi kalau tamu itu tidak mau pakai pemandu atau ojek, ya tinggal bayar karcis masuknya saja,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah H. Lendek Jayadi ketika diminta keterangannya tidak menjawab hingga berita ini dinaikkan. (fhr)