Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah telah mencabut kebijakan tes PCR dan antigen untuk perjalanan domestik. Syarat perjalanan saat ini hanya mewajibkan vaksin dosis lengkap. Kebijakan tersebut diakui memberikan angin segar bagi pelaku pariwisata, termasuk travel agent. Bahkan penjualan paket diprediksi bakal normal.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) DPD NTB, Dewantoro Umbu Joka menilai kebijakan baru ini akan memberi dampak positif pasca perhelatan MotoGP ini. Sekarang tidak ada lagi alasan orang untuk tidak melakukan perjalanan wisata atau bepergian, artinya ini menjadi langkah yang baik bagi pariwisata di Indonesia, khususnya NTB.
“Tidak ada PCR, antigen, karantina, tinggal sekarang paket-paket wisata ini. Orang juga jenuh tidak bepergian. Mudahan setelah MotoGP ini penjualan paket wisata normal,” ujar Dewantoro, Jumat (11/3).
Penjualan paket wisata diharapkan bisa normal setelah perhelatan MotoGP. Pasalnya, untuk mendorong peningkatan saat ini diakui cukup sulit, mengingat tiket MotoGP untuk hari ketiga sudah habis terjual. Kendati, pasca gelaran balap motor tersebut penjualan paket pariwisata diyakini bisa bergerak positif.
“Mudah-mudahan kebijakannya jangan hanya sementara, kalau memang mau ekonomi kita dari pariwisata bangkit, jangan on-off gitu. Kan susah, mudahan selama-lamanya deh (kebijakan pembebasan PCR-Antigen),” ungkapnya.
Apalagi saat ini negara tetangga seperti Malaysia mulai 1 April memutuskan masuk fase endemi. Di mana orang berkunjung ke sana sudah tidak ada karantina. Sehingga pasar wisatawan Indonesia dari Negeri Jiran tersebut diharapkan bisa kembali berkunjung ke Indonesia atau NTB.
“Karena Malaysia ini pangsa pasar pariwisata NTB yang paling banyak, sebelum pandemi Covid-19 ya,” katanya. Menurut Dewantoro, dengan adanya pencabutan kebijakan PCR dan antigen kunjungan wisatawan akan meningkat.
Wisatawan diyakini akan melakukan perjalanan, terutama ke NTB. Terlebih selama dua tahun belakangan ini, masyarakat dibatasi pergerakannya untuk melakukan perjalanan domestik. “Tapi kita harus kerja keras lagi untuk menyakinkan wisatawan luar itu bahwa Lombok itu sudah normal kembali. Itulah tugas semua para pelaku dan stakeholder untuk menyakinkan,” jelasnya.
Dikatakan, tiket pesawat juga sudah murah, kemudian kamar hotel tersedia setelah MotoGP. Artinya wisatawan akan semakin tertarik untuk datang, tinggal bagaimana para travel agent, pemerintah maupun masyarakat untuk menyakinkan wisatawan bisa datang berkunjung ke NTB setelah tidak ada syarat-syarat khusus melakukan perjalanan.
“Saya perkiraan ada lonjakan kunjungan wisatawan ke NTB mungkin sebelum puasa dan setelah lebaran nanti, kalau puasa tidak mungkin orang bepergian,” tandasnya. (dpi)