Lombok Barat (Inside Lombok) – KM Kelud yang akan menjadi hotel terapung berkapasitas sekitar 1.500-2.000 tempat tidur akhirnya berlabuh di Gili Mas, Lembar. Fasilitas itu direncanakan siap menerima tamu pada 17 Maret besok.
Kapal dengan kapasitas 10 lantai (dek) yang akan menjadi tempat menginap bagi penonton MotoGP ini dilengkapi berbagai fasilitas. Mulai dari restoran, panggung live musik, bioskop, hingga swalayan yang tersedia di dalam. Tidak hanya itu, para tamu juga disediakan tempat untuk bermain PS dan terdapat juga TV di setiap kamar.
“Kapal ini tadi pagi sandar dengan mulus di dermaga Gili Mas. Setelah sandar, pihak dari Pemprov NTB dan Pemda Lombok Barat langsung turun meninjau tentang kesiapan ini,” kata General Manager PT. Pelindo cabang III Lembar, Baharuddin saat meninjau KM Kelud, Selasa (15/03/2022).
Terkait sistem booking kamar di KM Kelud akan diatur oleh Dishub NTB dan pihak yang ditunjuk, yaitu Poltekpar. Secara operasional, ia menyebut Pelindo sudah siap dan mendukung penuh kelancaran operasional hotel terapung tersebut. Termasuk soal ketersediaan air bersih yang sudah disiapkan jauh-jauh hari.
“Kabarnya dari pihak penyelenggara, saat ini bookingannya sedang berjalan terus,” ungkap Bahar.
Sementara itu Korlap PT. Pelni, Kapten Ahmad Sadikin menjelaskan KM Kelud yang merupakan tipe 2000 disiapkan untuk tetap stay di pelabuhan Gili Mas selama perhelatan MotoGP. “KM Kelud mendapatkan tugas dari pemerintah, Kemenhub memerintahkan PT. Pelni dan Pelni menugaskan KM Kelud untuk menjadi akomodasi (hotel) terapung untuk penonton MotoGP,” jelasnya.
Diterangkan, kamar di hotel terapung itu terdiri dari kelas VIP yang bisa ditempati untuk satu keluarga. Kemudian kelas ekonomi yang bisa ditempati beramai-ramai dengan tempat tidur berjejer.
“Nantinya akan mulai menerima tamu tanggal 17 (Maret), dan tamu-tamu itu direservasi sesuai dengan persyaratan yang sudah disosialisasikan untuk bisa menikmati akomodasi terapung ini,” ujarnya.
Persyaratan itu antara lain, memiliki bukti tiket untuk menonton MotoGP, sertifikat vaksin lengkap hingga dosis kedua, serta melengkapi aplikasi Peduli Lindungi. “Silakan daftar, karena kami (Pelni) sifatnya hanya menerima saja. Yang mengelola adalah pemda provinsi, yang dibantu pelaksanaannya oleh Poltekpar NTB,” jelas Sadikin.
Para penumpang pun diingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) selama menginap di sana. Walau beberapa kebijakan seperti rapid maupun PCR untuk pelaku perjalanan domestik sudah dicabut pemerintah, situasi pandemi yang masih berlangsung memungkinkan penyebaran virus tetap terjadi jika tidak dibarengi penerapan prokes. (yud)