Lombok Tengah (Inside Lombok) – Ajang MotoGP Mandalika memberi dampak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri. Bahkan sebanyak 300 pelaku UMKM tercatat mengalami peningkatan pendapatan signifikan mencapai total Rp1,2 miliar.
“Kami mengumpulkan data langsung di airport, ada 300 UMKM yang ikut mengalami peningkatan hingga Rp1,2 miliar,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno saat memberi keterangan di Media Center Indonesia (MCI) MotoGP Mandalika, Jumat (18/3/2022).
Menurut Sandi, melimpahnya pendapatan pelaku usaha tersebut menjadi catatan menarik di awal gelaran MotoGP Mandalika yang mulai berlangsung pada Jumat (18/3). Terlebih sesi balap hari ini adalah sesi latihan bebas (free practice) 1 dan 2, di mana penonton diprediksi akan terus meningkat hingga sesi balap utama pada Minggu (20/3) mendatang.
Dengan penggemar MotoGP yang sangat besar di seluruh dunia, lanjut Sandi, ajang itu jelas menyedot banyak perhatian. Setidaknya ada 400 juta penonton di seluruh dunia di setiap serinya.
Dengan begitu, MotoGP diharapkan benar-benar menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan pendapatan pelaku UMKM dalam negeri secara umum. “Membangkitkan peluang usaha dari para pelaku UMKM, sehingga upaya pemulihan ekonomi nasional bisa cepat,” kata Sandi.
Pihaknya berharap, keuntungan yang didapatkan pelaku UMKM selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika dapat menutup kerugian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun belakangan. Sehingga, memberi kesempatan kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan sayap usahanya menjadi lebih besar ke depan dan kembali pulih kembali secara cepat.
Sementara itu, dari sektor pariwisata, MotoGP Mandalika disebutnya telah memberi keuntungan promosi tak terhingga bagi destinasi pariwisata andalan NTB secara khusus, dan Indonesia pada umumnya. Destinasi pariwisata itu akan makin tersentralisasi sesuai segmennya, mulai destinasi pariwisata olahraga (sport tourism), destinasi halal, hingga wisata alam.
“Destinasi pariwisata alam itu, sekarang membuat Lombok menjadi terkenal sebagai destinasi honeymoon, karena keindahan, suasana dan panoramanya yang unik,” jelas Sandi. Karena itu, peluang tersebut harus dioptimalkan dengan maksimal. Mengingat, MotoGP berpotensi menjangkau banyak masyarakat yang terdapat di berbagai belahan benua.
“tu akan memacu pariwisata Lombok menjadi pulih ke depan, maka Indonesia pun pulih,” harapnya.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, mengatakan kondisi Lombok saat ini dengan adanya ajang MotoGP Mandalika semakin baik dalam hal pelayanan sektor pariwisata, karena itu penting untuk terus dievaluasi sebagai upaya meningkatkannya.
Salah satunya, kawasan UMKM harus ditata lebih rapi, sebab, dapat membuat masyarakat atau pengunjung lebih tertarik datang ke lokasi UMKM berdagang. “Harus lebih rapi lagi, supaya masyarakat atau pengunjung datang lebih banyak,” ujar Agus.
Ia meyakini, potensi UMKM yang dimiliki oleh NTB dapat meningkatkan perekonomian. Sehingga, pemulihan akibat dampak dari wabah global COVID-19 dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat. (r)