27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaTutup Gorong-Gorong di Senggigi Hilang, Banyak Korban Terperosok

Tutup Gorong-Gorong di Senggigi Hilang, Banyak Korban Terperosok

Gorong-gorong di jalur wisata Senggigi yang tutupnya hilang dicuri (Inside Lombok/Istimewa)

Lombok Barat (Inside Lombok) – Tutup gorong-gorong di kawasan Senggigi dilaporkan hilang setidaknya di 16 titik. Kondisi ini menjadi atensi warga dan pihak Kecamatan Batulayar. Mereka mendesak pihak terkait segera memasang tanda di setiap gorong-gorong yang tutupnya hilang.

Pasalnya, banyak pejalan kaki yang sudah menjadi korban terperosok ke gorong-gorong tersebut. Terlebih, penerangan jalan di kawasan itu juga dikeluhkan lantaran masih sering tidak menyala.

“Kami berharap agar pihak terkait dapat memberikan pengamanan, minimal dengan batu yang agak besar di titik-titik lubang (gorong-gorong yang tidak memiliki tutup) itu,” ujar Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara saat memberi keterangan melalui sambungan telepon, Kamis (31/03/2022).

Diterangkan, belasan tutup gorong-gorong itu sudah hilang sejak tiga bulan terakhir. Pihaknya bersama warga setempat telah berupaya memberi tanda menggunakan batu dan dahan pohon. Namun batu-batu itu kadang justru dipindahkan orang yang tidak bertanggungjawab atau tergelinding.

Untuk itu pihaknya mengharapkan pihak terkait segera memasang tanda atau pengaman di 16 titik lubang tersebut. Agar pejalan mengetahui adanya lubang akibat tutup gorong-gorong yang hilang, sehingga mereka tidak terperosok.

“Apalagi ini kan lampunya (PJU) kadang mati, kadang nyala. Jadinya endak kelihatan lubang itu dan membahayakan,” ketus Afgan.

Diakuinya, warga yang tidak mengetahui ada lubang seringkali terperosok ke sana hingga dilarikan ke Puskesmas. Peristiwa terkahir ternadi Minggu (27/3) malam lalu, saat seorang pejalan kaki terperosok ke gorong-gorong yang kehilangan tutup.

Afgan mengaku khawatir kondisi itu justru mengganggu keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berjalan kaki di kawasan wisata unggulan Lobar tersebut. “Korban yang jatuh itu bukan warga sekitar, tapi pejalan kaki. Nah, ini kita belum ketahui apakah korban ini wisatawan,” bebernya.

Gorong-gorong yang tidak memiliki tutup itu kata Afgan, mulai dari setelah jembatan Meninting, jumlahnya kurang lebih enam titik. Kemudian gorong-gorong di seputar makam Batulayar yang tidak memikiki tutup kurang lebih ada di 10 titik.

Warga setempat pun disebutnya meminta agar pemda segera mengambil sikap. Supaya tidak ada lagi warga setempat atau pun wisatawan yang menjadi korban. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer