26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaTempat Hiburan di Lobar Hanya Boleh Beroperasi Dua Jam Selama Ramadhan

Tempat Hiburan di Lobar Hanya Boleh Beroperasi Dua Jam Selama Ramadhan

Lombok Barat (Inside Lombok) – Tempat hiburan di Lombok Barat (Lobar) hanya boleh beroperasi dua jam selama bulan Ramadhan. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) yang diterbitkan oleh Dispar Lobar.

Dalam surat itu, diatur jam operasional spa hanya boleh berlangsung dari pukul 21.00 Wita hingga pukul 23.00 Wita. Kemudian untuk tempat karaoke, diskotik, biliar dan live musik diizinkan beroperasi mulai pukul 22.00 Wita sampai pukul 24.00 Wita. Selain itu, para pengusaha hiburan pun diimbau untuk tutup sementara dua hari di awal Ramadhan, serta dua hari menjelang Idulfitri.

Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara pun meminta agar semua pengusaha hiburan yang ada di kawasan wisata itu dapat mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah daerah. “Saya minta supaya semua pengusaha hiburan, warung makan, hotel, restoran dan sebagainya, agar mentaati arahan Pak Bupati melalui surat edaran tersebut,” tegasnya saat dikonfirmasi, Senin (04/04/2022).

Hal ini disebutnya perlu diindahkan sebagai bentuk toleransi. Supaya masyarakat setempat yang sedang menjalankan rangkaian ibadah di bulan suci Ramadhan juga dapat merasa nyaman.

“Supaya sama-sama nyaman, kami umat Islam, masyarakat yang sedang menjalankan puasa juga nyaman, dan pihak pengelola hiburan, maupun rumah makan juga nyaman,” ujar dia.

Untuk melakukan pengawasan guna memastikan para pengusaha menaati kebijakan tersebut, pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan pemerintah desa. Apabila ditemukan ada yang membandel, maka akan langsung diberikan teguran.

“Tapi kalau tidak taat, akan dilaporkan ke Satpol PP kabupaten,” lugasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan (APH) Senggigi, Suhermanto mengaku pihak pengusaha sudah menerima sosialisasi mengenai kebijakan pembatasan jam operasional selama Ramadhan.

“Sudah (diterima), jelasnya seluruh kegiatan usaha tidak ditutup. Hanya diatur saja, agar tidak saling mengganggu,” ungkapnya melalui pesan Whatsapp.

Pihaknya mengaku memaklumi kebijakan tersebut, selama masih diperbolehkan untuk beroperasi walau dengan waktu yang disebut sangat terbatas. “Sebenarnya dua jam operasi sangat tidak mungkin. Namun bisa diatur, supaya sama-sama nyaman dan kita juga memakluminya,” ujar pria berambut gondrong tersebut.

Kendati pun, kata dia, para pengusaha diberikan batas toleransi hingga pukul 2 dini hari. Tetapi, banyak di antara mereka yang justru memilih untuk tutup selama bulan Ramadhan. Karena berbagai pertimbangan seperti biaya operasional dan lainnya.

“Toleransinya maksimal sampai jam 2, setelah itu mereka pulang sahur. Tapi lebih banyak yang memilih menutup usaha selama bulan puasa,” tutupnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer