Lombok Tengah (Inside Lombok) – Bupati Lombok Tengah (Loteng), H. L. Pathul Bahri mengatakan pembangunan sirkuit motocross di Desa Lantan, Batukliang Utara semata-mata karena pertimbangan keseimbangan pembangunan di wilayah. Khususnya untuk wilayah bagian utara dan selatan.
Dengan adanya sirkuit ini, maka perekonomian masyarakat diharapkan akan tumbuh nantinya. Usaha-usaha kecil masyarakat juga akan menggeliat. Termasuk sektor-sektor pendukung seperti pertanian, perkebunan dan industri juga akan ikut bergerak.
Tidak hanya itu, penyerapan tenaga kerja baik di industri pariwisata maupun otomotif juga diproyeksikan akan sangat besar. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan dukungan semua pihak untuk menyukseskan pembangunan sirkuit yang sedang dikerjakan di lahan seluas 13 hektar lebih itu.
“Menurut informasi dari daerah ataupun negara-negara yang sudah menyelenggarakan event itu, tenaga kerja yang dibutuhkan sampai ribuan orang,” ujar Pathul saat meninjau pembangunan sirkuit motocross di Desa Lantan, Selasa (4/4/2022).
Untuk itu, ke depan Pemda Loteng akan menggandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI) dalam rangka merekrut dan melatih para marshall yang akan bertugas. “Waktu terus berjalan, sementara pelaksanaan kejuaraan motocross nasional sudah diagendakan pada bulan November 2022. Karena itu penyiapan sumber daya manusia juga mutlak dilakukan,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Pathul, pihaknya sedang menggalakkan sport tourism baik di wilayah selatan maupun utara. Di wilayah bagian selatan sendiri sekarang ada Sirkuit Mandalika, sedangkan di utara ada sirkuit motocross yang sedang dibangun.
Sejalan dengan itu, pemenuhan kebutuhan wisatawan maupun pembalap oleh masyarakat sedini mungkin disiapkan, baik itu kebutuhan makan minumnya, tenaga otomotifnya sampai dengan pemenuhan kebutuhan penginapan bagi pembalap dan penonton.
Pemda Loteng disebut Pathul sudah meminta kepada seluruh desa yang ada di wilayah utara Loteng untuk menyiapkan homestay di desanya.
“Motocross ini adalah pintu masuk dari bangkitnya sektor pariwisata alam, termasuk juga rencana akses kereta gantung menuju Danau Segara Anak ataupun Gunung Rinjani, kalau sudah ramai maka perlu kita pikirkan itu nanti,” jelasnya.
Kades Lantan, L. Erwandi menambahkan, rencana pembangunan sirkuit motocross di Desa Lantan disambut antusias masyarakat.
Masyarakat menilai pembangunan sirkuit motocross itu sebagai bagian dari konsep pemerataan pembangunan dalam rangka pemerataan ekonomi masyarakat. Terlebih selama ini pembangunan mega proyek terkesan selalu berada di wilayah selatan, sehingga terjadi ketidakseimbangan pembangunan utara-selatan. Namun dengan adanya sirkuit motocross yang dibangun, diharapkan akan tumbuh perekonomian masyarakat melalui UMKM.
Di samping itu dengan adanya sirkuit motocross itu nantinya sektor pariwisata akan bangkit, mengingat efek domino dari sirkuit itu adalah terbangunnya fasilitas pendukung bagi penonton seperti tempat tinggal ataupun penginapan.
“Kami tahu bahwa jika sirkuit motocross itu dibangun, maka pasti membutuhkan penginapan dan kami bekerjasama dengan pokdarwis untuk menyiapkan sarana penginapan yang standar bagi wisatawan,” katanya. (fhr)