26.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaEkonomiPedagang Daging Sapi Impor Mataram akan Dibantu Kotak Pendingin

Pedagang Daging Sapi Impor Mataram akan Dibantu Kotak Pendingin

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan diberikan bantuan kotak pendingin (cold box) kepada sejumlah pedagang daging sapi impor menjaga kualitas daging beku.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram H Amran M Amin di Mataram, Rabu mengatakan, pemberian kotak pendingin untuk pedagang daging sapi beku itu dimaksudkan agar pedagang tetap menjual daging sapi impor dalam keadaan beku.

“Selama ini, pedagang daging sapi impor banyak yang menjual daging beku dalam kondisi cair karena mereka tidak memiliki kotak pendingin,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini timnya sedang melakukan pendataan terhadap pedagang daging sapi beku yang ada di sejumlah pasar tradisional. Meskipun, dari hasil temuan sementara pedagang daging beku hanya ada di pasar Mandalika dan Pasar Kebon Roek.

Di dua pasar itu, katanya, ditemukan adanya pedagang daging beku yang menjual daging impor dalam bentuk yang tidak beku lagi.

Alasannya, pembeli enggan membeli daging yang masih beku dan pembeli tidak semua membeli dalam jumlah banyak, sehingga untuk menyesuaikan potongan daging yang dibeli masyarakat, pedagang mencairkan daging beku baru dipotong sesuai keinginan pembeli.

“Kendati temuan di dua pasar, tapi kami mencoba mencari tahu di pasar lainnya agar pedagang juga bisa diberikan bantuan kotak pendingin sehingga kualitas daging tetap terjaga,” katanya.

Menurutnya, setelah data pedagang daging sapi beku teridentifikasi, Disdag akan mengajukan proposal bantuan kotak pendingin ke Dinas Perdagangan Provinsi NTB, karena pendistribusian kotak pendingin harus sesuai dengan prosedur.

Bantuan kotak pendingin itu sudah dikirim Kementerian Perdagangan ke Dinas Perdagangan Provinsi, jadi Disdag Mataram tinggal mengajukan proposal sesuai kebutuhan.

“Kami memprediksi jumlah pedagang daging beku tidak sampai 10 orang, karena sebagian besar pedagang daging sapi segar lokal,” ujarnya.


Harapannya dengan pemberian bantuan itu, tidak ada lagi pedagang sapi impor yang menjual daging beku dalam kondisi cair, apalagi jika pedagang daging beku sampai mencampur dengan daging sapi segar dengan menggunakan standar harga sapi lokal.

“Hal itu pastinya bisa merugikan konsumen, karena daging impor jauh lebih murah dengan daging lokal. Dimana untuk daging lokal harga standar Rp125.000 per kilogram sedangkan daging impor Rp70.000-80.000 per kilogram,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer