Mataram (Inside Lombok) – Besaran kebutuhan kamar hotel di kawasan Samota, Pulau Sumbawa untuk akomodasi para penonton event balap motocross grand prix (MXGP) pada Juni mendatang masih belum bisa diproyeksi berapa banyak. Padahal informasi tersebut sangat dibutuhkan penyedia jasa akomodasi untuk mempersiapkan diri.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolini menyebut sampai saat ini belum ada data yang pasti terkait berapa banyak tamu atau penonton akan hadir, serta berapa banyak tiket MXGP yang bakal dijual. Meski ada estimasi dari pemerintah daerah sekitar 30-40 ribu penonton.
“Tapi kita belum bisa pastikan juga berapa banyak penjualan tiket. Ini yang belum kita tahu karena masih koordinasi. Kalau sudah ada berapa tiket dijual baru bisa tau berapa banyak dibutuhkan,” ujar Wolini, Senin (11/4).
Diterangkan, secara total ketersedian kamar hotel Pulau Sumbawa sekitar 1332 kamar. Di mana 928 kamar di Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat sekitar 404 kamar. “Sementara yang hotel berbintang di Sumbawa Besar ada dua hotel sedangkan yang lainnya non bintang,” ucapnya.
Jika nantinya jumlah kamar hotel yang tersedia tidak memenuhi kebutuhan para penonton, masih bisa dipenuhi dengan beberapa tempat. Seperti pada perhelatan MotoGP kemarin, mulai dari memanfaatkan rumah-rumah warga sebagai homestay yang tentunya sesuai dengan standar. Kemudian ada hotel terapung ataupun camping ground. Serta daerah yang dekat dengan sirkuit tentu bisa menjadi penyangga ini tetap harus dilibatkan.
“Kita mengusulkan ada solusi soal penginapan ini. Misal, camping ground, rumah penduduk dijadikan homestay, serta memanfaatkan hotel-hotel yang ada di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Dompu,” terangnya.
Sementara itu, diharapkan event ini dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh masyarakat, khususnya Pulau Sumbawa. Karena akan banyak aktivitas orang dan pergerakan orang pada perhelatan event tersebut tentunya menggerakan ekonomi masyarakat sekitar. Bahkan kedepannya kemungkinan bisa saja berdampak positif di Pulau Sumbawa.
“Menggerakkan perekonomian daerah dan pariwisata yang tak kalah cantik dan mempesona dengan daerah lainnya. Selama ini kita terpuruk karena pandemi Covid-19 yang 2 tahun lamanya,” ungkapnya. (dpi)