Mataram (Inside Lombok) – PT. PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara dan SMK Negeri 3 Mataram kembali melanjutkan kolaborasi teaching factory yang sudah berjalan sejak 2021 lalu. PLN sebagai perwujudan dunia industri kembali melakukan intervensi pada dunia pendidikan dengan terlibat pada pengembangan dan pendampingan pembelajaran berbasis projek, guna ikut terlibat mempersiapkan dunia SMK yang mampu menjawab tantangan. Khususnya perkembangan electrifying lifestyle pada segala lini di masa depan. Keterlibatan dunia industri yang dilakukan oleh PLN merupakan bentuk dukungan memajukan pendidikan vokasi untuk menciptakan nilai tambah yang maksimal untuk pembangunan nasional.
General Manager UIP Nusa Tenggara, Wahidin menyampaikan arah sasaran Corporate Social Responsibility (CSR) atau program tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) UIP Nusa Tenggara pada tahun 2022 ini fokus kepada tiga aspek, yakni Pendidikan, Lingkungan Hidup dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM dan ini selaras dengan arah yang ingin dibangun oleh Kementrian BUMN.
“Alasan kenapa kami fokus pada tiga aspek tersebut adalah bagaimana menciptakan program yang memiliki dampak pemulihan ekonomi, terlebih lagi paska pandemi, peran UMKM menjadi sangat signifikan dan memerlukan pehatian khusus sehingga realisasi yang dilakukan harus targeted dan berdampak,” ucap Wahidin.
Wahidin juga menjelaskan kedepan akan terjadi transisi dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi kendaraan yang menggunakan kendaraan listrik (Electric Vehicle) dan proses tersebut sekarang sedang berlangsung, baik di dunia industri maupun dari sisi kebijakan pemerintah, dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita sebagai bangsa Indonesia.
“PLN saat ini sedang membangun infrastruktur pendukung kendaraan listrik, dan tidak hanya terkait infrastruktur teknis, melalui program teaching factory bersama SMKN 3 Mataram ini, merupakan salah satu wujud kami ikut mempersiapkan sumberdaya manusia melalui dunia pendidikan yang siap menghadapai era electrifying lifestyle,” sambung Wahidin.
Tahun 2021 lalu, Kolaborasi teaching factory antara PLN UIP Nusa Tenggara dengan SMKN 3 Mataram menghasilkan produk R-One SMEKTI yang berhasil tampil di ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, dan merupakan satu-satunya yang mewakili dunia SMK di perhelatan nasional tersebut. Pada tahun 2022 kolaborasi yang dibangun menyasar penyelarasan kurikulum proses pengembangan dan pendampingan pembelajaran, praktisi industri, dan bantuan sarana prasarana yang menunjang proses teaching factory.
“Untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goal (SDGs) pada pilar Pendidikan yang berkualitas, program teaching factory ini harus berperan tidak hanya mencetak generasi muda sebagai agent of change tetapi harus bisa menjadi agent of producer, dan membawa perubahan yang nyata demi menyongsong era,” tutp Wahidin. (r)