Lombok Barat (Inside Lombok) – Jelang mudik lebaran 2022, Pelindo Lembar menambah jumlah operasional armada kapal. Termasuk menyiapkan berbagai langkah antisipasi kemungkinan membludaknya pemudik, mengingat tahun ini mudik kembali diperbolehkan, setelah dua tahun mudik dibatasi pemerintah.
Lonjakan kendaraan pribadi dan penumpang diprediksi akan mulai meningkat dari H-15 hingga H+17 lebaran. “Kita sudah siap, armada sendiri sampai dengan saat ini sudah siap semua. Baik kapal penumpang mau pun yang Ro-Ro juga” beber General Manager (GM) Pelindo Lembar, Baharuddin saat ditemui di Lembar, Senin (18/04/2022).
Dirincikan, untuk rute Gili Mas-Banyuwangi yang beroperasi ada tiga kapal. Termasuk KM Kirana VII yang kini juga sudah beroperasi. Kemudian di pelabuhan Pelindo Lembar disebutnya ada dua kapal Ro-Ro milik DLN yang melayani Rute Surabaya-Lembar yang disebutnya sudah selesai docking. Ditambah lagi dengan beroperasinya KM Egon dengan rute Surabaya-Lembar-Waingapu.
“Total jumlah armada kapalnya yang beroperasi delapan, ditambah lagi kapal Tilong Kabila itu juga kita operasikan. Jadi kapal Ro-Ro-nya ada tujuh, ditambah kapal Pelni Tilongkabila satu,” paparnya.
Terkait dengan penyebrangan tiga kapal penumpang melalui Gili Mas, Bahar menyebut saat ini jadwalnya sudah rutin. “Hanya butuh waktu delapan sampai 10 jam kan ke Banyuwangi, jadi mereka berputar terus setiap hari dan udah gak ada masalah,” tuturnya.
Semenentara itu, bongkar muat logistik di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo kata dia, rata-rata bongkar muat dalam satu hari bisa mencapai 500 kendaraan baik di pelabuhan Gili Mas maupun Lembar.
Pihaknya sudah mulai melakukan antisipasi lonjakan sejak H-15 lebaran hingga H+17. Karena di saat-saat tersebut, kata dia selain logistik, namun peningkatan kendaraan pribadi penumpang juga diprediksi mulai meningkat. Baik yang bertolak dari Lombok ke Jawa, maupun sebaliknya.
“Justru yang kita antisipasi itu adalah saat arus balik, karena kemungkinan itu akan menyebabkan antrean di pelabuhan,” imbuh dia.
Lantaran bila mengikuti tren, ia menilai para penumpang biasanya akan datang ke pelabuhan di waktu yang bersamaan. “Berbeda dengan saat mudik, itu mereka datang bertahap. Kalau arus balik ini biasanya pada datang bersamaan ke pelabuhan,” lanjutnya.
Berbagai fasilitas untuk mengantisipasi hal itu pun telah disiapkan Pelindo. Terlebih tahun ini, mudik telah kembali diperbolehkan oleh pemerintah.
“Sebenarnya ini kegiatan rutin kami di pelabuhan. Hanya yang kami antisipasi sekarang karena mudik kembali dibuka setelah dua tahun dilarang. Yang kami khawatirkan, sesuai prediksi akan mengalami lonjakan,” pungkas GM Pelindo Lembar ini. (yud)