Lombok Barat (Inside Lombok) – Ratusan calon jamaah haji (CJH) di Lombok Barat (Lobar) gagal berangkat tahun ini. Lantaran terhalang kebijakan pemerintah Arab Saudi terkait pembatasan usia jamaah yang diizinkan melaksanakan ibadah haji.
“Terkait persyaratan umur yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi, sudah menjadi persyaratan mutlak. Sekarang jamaah kita yang boleh berangkat itu, yang berumur 65 tahun ke bawah,” jelas Kasi Haji dan Umroh Kemenag Lobar, H. Nasrullah saat ditemui di kantornya, Rabu (20/04/2022).
Jumlah CJH Lobar yang usinya di bawah 65 tahun dan berpotensi berangkat tahun ini disebut berjumlah kurang lebih 424 orang. “Kemudian hampir 100 orang jamaah kita yang usia 65 tahun ke atas yang tidak bisa berangkat tahun ini,” ujarnya.
Ia mengaku, hingga saat ini banyak JCH yang berusia 65 tahun ke atas datang mempertanyakan nasib keberangkatan mereka. Namun, pihaknya menjelaskan bahwa Kemenag tidak bisa berbuat banyak. Lantaran, aturan itu merupakan kebijakan yang dikeluarkan langsung oleh pemerintah Arab Saudi.
Sehingga, jelas Nasrullah, walaupun pemerintah Indonesia telah berupaya melobi agar calon jamaah yang sudah lansia dapat diprioritaskan, tetap tidak bisa mengubah kebijakan tersebut. “Mungkin karena Covid-19 ini, jadi pemerintah Arab Saudi memutuskan kebijakan seperti itu,” imbuhnya.
Kendati demikian, ia menyebut berbagai persyaratan pemberangkatan terus dipersiapkan. Karena, pemberangkatan CJH Lombok Barat rencananya akan dimulai dari 4 Juni nanti.
“Sekaran ini kita harus kerja maraton, karena jamaah kita insyaallah mulai diberangkatkan 4 Juni. Jadi jeda waktu kita mepet sekali untuk mempersiapkan semuanya,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap keputusan Kemenag Pusat terkait kuota jamaah yang akan berangkat dari tiap kabupaten/kota bisa segera dirilis. “Kita masih menunggu nama-nama jamaah yang ditetapkan pemerintah pusat, berapa kuota jamaah kita yang berhak berangkat. Sesuai nomor porsinya masing-masing,” bebernya.
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, kuota haji yang diperoleh Indonesia tahun ini berjumlah sekitar 100.051 jamaah yang akan diberangkatkan. Di samping itu, vaksin booster dan vaksin meningitis para calon jamaah pun dikebut.
Banyak jamaah juga disebutnya sudah medical cake up. Karena, rekomendasi mengenai kondisi kesehatan CJH yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan akan menjadi pertimbangan boleh atau tidaknya calon jamaah tersebut diberangkatkan.
“Kepastian berangkat jamaah kita nanti tergantung rekomendasi dari Dinas Kesehatan, tentang istitha’ah. Jadi itu juga akan jadi pertimbangan kita,” tutupnya. (yud)