25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaBerselancar Pakai Kebaya, Cara Surfer Perempuan di Lombok Peringati Hari Kartini

Berselancar Pakai Kebaya, Cara Surfer Perempuan di Lombok Peringati Hari Kartini

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Peselancar perempuan di Pulau Lombok punya cara unik untuk memperingati Hari Kartini pada 21 April 2022. Antara lain dengan berselancar menggunakan kebaya dan sarung, seperti yang dilakukan peselancar perempuan dari Surfer Girls Community Lombok di Pantai Tanjung Aan, Pujut, Lombok Tengah, Kamis (21/4/2022).

Founder dan Ketua Lombok Surfer Girls Community, Shille Minota mengatakan berselancar menggunakan pakaian nasional seperti kebaya dilakukan untuk mengenang Raden Ajeng Kartini serta menggiatkan olahraga selancar.

“Ini event tahunan yg sudah di mulai sejak tahun 2015, dan akan diteruskan kegiatan seperti ini di kegiatan nasional lainnya seperti hari kemerdekaan kita di 17 Agustus,” ujarnya. Selain surfer lokal, warga negara asing (WNA) juga ikut dalam kegiatan tersebut.

Awalnya, Shille sebagai ketua lebih memprioritaskan perempuan lokal untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun tidak menutup kesempatan untuk WNA yang sudah lama tinggal di Lombok bisa ikut bergabung.

Dijelaskan, berselancar menggunakan kebaya dan sarung sebenarnya cukup mengganggu. Karena berselancar membutuhkan kebebasan tubuh untuk bergerak menari di atas ombak. Namun, hal itu dijadikan motivasi untuk tetap bisa selancar dan menunjukan bahwa perempuan Indonesia juga bisa menari di atas ombak, seperti peselancar perempuan mancanegara yang berkunjung ke Lombok.

Dalam kesempatan itu Surfer Girls Community juga berbagi cerita tentang selancar saja dan bagaimana menggiatkan kembali pariwisata lombok dengan selancar.

Sementara itu, Pantai Tanjung Aan dipilih sebagai lokasi berselancar saat peringatan Hari Kartini lantaran pantai tersebut cukup digemari oleh peselancar pemula dan ombaknya lumayan bersahabat.

“Hari ini gelombang ombak tidak begitu besar jadi aman dan fun. Sebelum acara, beberapa minggu sebelumnya saya sudah cek prakiraan ombak di tanggal 21 April bagaimana dan memilih Tanjung Aan,” jelasnya.

Surfer Girls Community sendiri beranggotakan 23 orang peselancar yang tersebar di beberapa wilayah. Pihaknya berharap dengan semangat Kartini, Lombok bisa bangkit kembali setelah masa pandemi. Termasuk dengan menggiatkan pesona Lombok agar lebih dikenal dunia melalui olahraga selancar dan keindahan alamnya.

“Kami juga mengajak rekan rekan perempuan Lombok lainnya untuk bisa berselancar,” katanya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer