Mataram (Inside Lombok) – Teror pemanah misterius yang terjadi akhir pekan kemarin meresahkan masyarakat Kota Mataram. Menyikapi aksi tidak bertanggung jawab tersebut, Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang meminta masyarakat jangan mudah terprovokasi. Saat ini satgas pencegahan konflik di Kota Mataram ditegaskannya sudah melakukan deteksi hal-hal yang bisa menimbulkan keresahan masyarakat.
Diterangkan, teror anak panah disebut tidak ada hubunganya dengan peristiwa yang terjadi di Kota Mataram belakangan ini. “Yang jelas kita pastikan bahwa tidak ada relasi beberapa kejadian dengan itu,” katanya.
Dijelaskan Martawang, pendekatan yang dilakukan pihaknya untuk meredam emosi masyarakat yaitu dengan menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat. Selain pimpinan daerah baik Walikota maupun Wakil Walikota, aparat pemerintah yang ada di tingkat kecamatan maupun kelurahan juga turut turun ke masyarakat untuk meluruskan informasi yang beredar, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi.
“Saya mengimbau kepada semua pihak untuk menjaga kondusifitas Kota Mataram. Masyarakat jangan mudah terpancing dengan menghubung-hubungkan dengan peristiwa yang lain. Kita serahkan saja semua kepada teman-teman di kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi mengatakan teror anak panah yang terjadi harus menjadi perhatian semua pihak. Mulai dari aparat kepolisian hingga tingkat Polsek. “Lingkungan hingga kecamatan juga harus memberikan perhatian terhadap itu. Sesuai pesan Pak Walikota, kita harus menciptakan kondisi yang aman, damai dan harmonis,” ujarnya.
Ia mengatakan, hasil koordinasi dengan pimpinan daerah sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi agar kasus yang sama tidak menyebar. Masyarakat juga diingatkan agar tidak mudah terprovokasi dengan adanya masalah tersebut.
“Kalau masalah itu sudah terjadi, tinggal kita fokus bagaimana menyelesaikannya. Sehingga masalah ini tidak berlanjut terus apalagi sampai menimbulkan eskalasi yang lebih tinggi lagi,” ucapnya. (azm)