Lombok Barat (Inside Lombok) – Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai dinilai masih minim. Merespon hal tersebut, para pemuda Meninting, Kecamatan Batulayar lakukan patroli menggunakan kano untuk menyisir muara sungai yang dipenuhi sampah.
Sungai yang didominasi oleh sampah-sampah rumah tangga itu dirasa mengkhawatirkan. Pasalnya selain menjadi sekat lokasi wisata pantai unggulan Lombok Barat, masih banyak masyarakat setempat yang juga mengandalkan air sungai sebagai sumber mata airnya.
“Masih banyak warga (yang buang sampah sembarangan), tapi itu bukan warga Meninting saja. Karena bersebelahan dengan Kecamatan Gunungsari jalur Jatisela. Terus Kota Mataram juga berbatasan langsung,” ungkap Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara saat dikonfirmasi Selasa (31/05/2022).
Hal itu yang mendorong para pemuda Meninting berinisiatif untuk meminggirkan sampah tersebut dari aliran sungai. Sejauh ini, Afgan mengakui memang belum ada petugas yang mengumpulkan dan mengangkut sampah yang telah ditepikan dari sungai tersebut.
Keterbatasan itu membuat masih banyak sampah tercecer di tepi sungai. “Karena belum ada petugas yang mengumpulkan sampah itu, jadi sekarang masih tercecer dan menyebar di pinggir sungai,” bebernya.
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lobar. Khususnya untuk mengatur jadwal dan membantu pengangkutan sampah tersebut.
Afgan mengatakan sampah yang terkumpul bersumber dari limbah rumah tangga. Bukan sampah yang dibuang oleh para wisatawan.
“Yang banyak itu adalah sampah harian yang dibuang oleh warga, yang biasanya dilempar dari atas motor,” bebernya. Sehingga pihaknya mengimbau supaya masyarakat jangan lagi menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah.
“Sebab banyak orang yang mengandalkan air dari sungai untuk mandi, mencuci, atau keperluan-keperluan lainnya,” tandas Afgan. (yud)