27.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaNestapa Atap-Atap Sekolah di Loteng: Giliran Bangunan SDN Bilebante Ambruk

Nestapa Atap-Atap Sekolah di Loteng: Giliran Bangunan SDN Bilebante Ambruk

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Berbagai pembangunan megah di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan status destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) diharapkan berjalan beriringan dengan pembenahan infrastruktur dasar, termasuk bangunan sekolah yang menunjang pendidikan. Sayangnya, beberapa sekolah di Loteng masih berdiri dengan kondisi yang memprihatinkan.

Kali ini giliran bangunan SDN Bilebante Kecamatan Pringgarata yang ambruk Sekitar pukul 03.00 Wita, Kamis (2/6) dini hari. bangunan sekolah tersebut ambruk di malam hari sehingga tidak ada korban jiwa. Di samping itu, pihak sekolah juga sudah jauh hari mengantisipasi kerusakan bangunan dengan tidak menempati ruangan belajar tersebut.

Kepala SDN Bilebante, H Sudirman Menuturkan bangunan sekolahnya sudah mulai lapuk sejak gempa 2018 silam. Sejumlah tembok sekolahnya retak akibat gempa, masalah tersebut sudah dilaporkan oleh kepala sekolah sebelum ia menjabat. Namun hingga bangunan ini roboh belum ada respon dari pemerintah.

“Kayu bangunan atasnya yang mulai lapuk awalnya patah tapi belum sampai ambruk. Tapi lama kelamaan, bangunan sekolah itu akhirnya ambruk, Sudah empat bulan lebih kami tidak menempati ruangan yang ambruk ini,” tutur H. Sudirman, Kamis (2/6).

Dikatakannya bangunan yang ambruk ini adalah ruang belajar kelas 2. Tetapi sejak bahan bangunan itu patah tahun 2021, pihaknya tidak berani menempati. Begitu pula dengan bangunan kelas III di sebelahnya, pihaknya sekolah juga sudah mengantisipasi untuk tidak ditempati.

Sebagai alternatif, pihaknya menggunakan ruang perpustakaan sementara untuk melangsungkan proses belajar mengajar. Begitu pula memasuki jadwal ujian semester tahun ini, pihaknya harus menggunakan tempat alternatif.

“agak sulit mendapatkan kucuran bantuan anggaran tahun ini. Mengingat masa pembahasan tahun anggaran sudah lewat, apalagi dari DAK. kami butuh bantuan alat darurat sementara seperti tenda untuk belajar anak-anak,” katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Lombok Tengah, Makbul Ramen yang mengetahui kejadian tersebut dari laporan masyarakat langsung turun melihat bangunan sekolah yang ambruk. Makbul mengaku masih menunggu juklak-juknis bangunan sekolah dari DAK tahun ini.

Akan tetapi pihaknya menyatakan bahwa batas waktu pengajuan tahun ini sudah lewat sehingga pihaknya tidak begitu yakin bangunan sekolah akan bisa diperbaiki tahun ini.

“Kecuali ada anggaran DAU yang sifatnya mendesak. Baik kemungkinan sumber anggaran itu berasal dari pokok-pokok pikiran dewan maupun anggaran darurat lainnya. Kalau dari DAK tahun ini kami rasa agak sulit, karena masanya sudah lewat,” ujarnya.

Pihaknya akan mengecek data SDN Bilebante apakah sudah diajukan sebelum bulan Maret 2022 lalu. Apabila sudah masuk dalam usulan sehingga akan menjadi sekolah prioritas untuk diperbaiki. Sekolah dengan rusak berat akan ditangani langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Nanti kita cek datanya. Kalau sudah masuk usulan, maka bisa saja sekolah ini kita jadikan prioritas,” ujarnya. Secara umum, berdasarkan pendataan yang dilakukan pihaknya ada ratusan bangunan sekolah yang mengalami kerusakan di Loteng. Sekolah-sekolah itu tersebar di 12 kecamatan.

Pihaknya pun telah membuat perangkingan kerusakan di masing-masing kecamatan, dari rangking 1 sampai 10. “Ada 614 sekolah dasar, sekitar 120-an yang rusak berat dan rusak ringan, tersebar di 12 kecamatan. Lokasi terparah di Praya Barat dan Praya Barat Daya,” katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Lombok Tengah, Suhaimi yang dikonfirmasi terpisah menyebut pihaknya akan segera melakukan berkoordinasi internal komisi agar bisa dijadwalkan kunjungan ke sekolah itu. “Nanti kami akan koordinasi dulu di Komisi IV untuk kita jadwalkan turun,” katanya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer