27.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaStatus Kota Layak Anak, Kota Mataram Sulit Tertibkan Iklan Rokok

Status Kota Layak Anak, Kota Mataram Sulit Tertibkan Iklan Rokok

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram tetap mengupayakan menjadi Kota layak Anak (KLA). Upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan fasilitas atau ruang-ruang yang ramah anak. Sayangnya, masih banyak iklan rokok yang terpampang di reklame-reklame di Kota Mataram.

Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan banyaknya iklan rokok yang ada di ruas jalan di Kota Mataram memang bukan satu-satunya indikator penentu KLA. Pasalnya, penilaian untuk bisa menyandang predikat itu harus memenuhi sejumlah indikator, salah satunya dengan memberikan ruang khusus bagi anak.

“Bukan cuma karena ada gambar iklan rokok terus kemudian tidak dianggap layak anak. Bukan begitu pemahamannya. Upaya kita memberikan ruang edukasi,” katanya.

Pemkot Mataram menurutnya sudah berupaya meningkatkan indikator yang lain agar bisa menjadi Kota Layak Anak. Namun untuk bisa memenuhi salah satu indikator bebas iklan rokok tersebut dianggap terlalu sulit. Pasalnya, iklan rokok di Kota Mataram menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar.

“Itu juga tetap bagian dari potensi pendapatan daerah. Itu juga kita anggap sesuatu yang merasa itu penting karena berdampak pada pendapatan daerah melalui pajak reklame,” ujarnya.

Untuk konten iklan rokok yang dipasang, sambung Mohan, akan tetap diseleksi sebelum dipasang. Namun selama ini, iklan rokok yang dipasang dianggap masih wajar dan tidak ada yang memberikan penafsiran lain.

“Kalau itu diseleksi. Nanti kita lihat seperti apa. Kalau memang itu terlalu vulgar kemudian sangat dan memberikan pemahaman yang kurang baik terhadap orang, ya tentu kita turunkan,” katanya.

Menurutnya, redaksi iklan khusus untuk rokok biasanya secara nasional. “Kalau iklan yang sudah kita turunkan itu kan produk lokal iklan makan. Kalau rokok in ikan secara nasional,” pungkas Mohan. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer