Lombok Barat (Inside Lombok) – Mulai masuknya musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat (Lobar) keluarkan status siaga darurat kekeringan di 12 desa di lima kecamatan. Di mana 13 ribu jiwa di desa-desa tersebut terancam terdampak kekeringan
“Siaga kekeringan di kecamatan Sekotong itu ada empat desa, Lembar dua desa, Gerung satu desa, Kuripan dua desa dan kecamatan Batulayar tiga desa,” beber Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, Hartono Ahmad saat dikonfirmasi, Rabu (20/07/2022).
Sayangnya, saat ini di BPBD sendiri justru tidak memiliki dana yang bisa dianggarkan khusus untuk penanganan kekeringan. Padahal, untuk biaya lelahnya operasional para petugas, hingga pembayaran air di PDAM diperkirakan memerlukan anggaran hingga Rp95 juta.
“Kita tidak ada anggaran dalam DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) BPBD. Tapi insyaallah kita pakai BTT (belanja tidak terduga) dan bantuan pihak ketiga, serta bantuan dinas terkait,” ungkap dia.
Saat ini, pihaknya sudah mulai menerima adanya laporan dampak kekeringan namun masih laporan lisan. Belum ada laporan tertulis dari pihak desa setempat.
“Tapi belum ada laporan resmi dari desa untuk minta air bersih dan lain-lain,” pungkas Hartono. (yud)