25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaDisperin NTB Kembangkan Industri Tembakau Non Rokok

Disperin NTB Kembangkan Industri Tembakau Non Rokok

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perindustrian NTB akan mengembangkan industri tembakau non rokok. Mengingat NTB untuk produksi tembakau cukup banyak, namun beberapa di antaranya masih terbilang industri kecil atau rumahan.

Kepala Dinas Perindustrian, Nuryanti mengatakan rencana ini diharapkan mampu menghadirkan pelaku industri baru dari industri turunan tembakau non rokok, sehingga mampu menyelesaikan masalah petani tembakau di NTB. Terlebih pembangunan laboratorium sebagai tempat pengujian kadar nikotin tembakau guna mendukung ekosistem industri tembakau lokal tengah digodok bersama Lombok Institute Of Technology.

“Rencana pembangunan laboratorium di Semoyang sebagai pendukung ekosistem industri tembakau, sehingga mampu menyelesaikan masalah petani tembakau kita,” ujar Nuryanti, Jumat (22/7).

Industri tembakau akhir-akhir ini santer dibicarakan, terlebih di NTB banyak petani tembakau. Namun tidak semua hasil panen petani tembakau ini diserap oleh perusahaan rokok. Sementara mereka yang belum terserap hasil panennya dapat dikembangkan menjadi produk non rokok. Salah satunya melalui industrialisasi, sehingga hasil panen petani dapat terserap.

“Karena banyak bahasan dari tembakau sebagai triger untuk Desa Industri, makanya kami coba dorong. Apalagi olahan tembakau non rokok menjadi prioritas ke depan, karena banyak petani tembakau sendiri tidak langsung bermitra dengan gudang tembakau besar sehingga harga jual tembakau di lapangan rendah,” jelasnya.

Dikatakan beberapa waktu lalu dari IKM Tembakau Semoyang, Himpunan Petani Tembakau Lombok, dan Perwakilan Asosiasi Industri Tembakau, Sarjan Lepak, serta Perwakilan ASPEL NTB berkunjung ke Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian NTB. Mereka ini meminta ada kerjasama antara IKM Tembakau dengan pemerintah dalam pengembangan industri tembakau ini.

“Ini jadi angin segar dalam membangun narasi antar keduanya. Bahwa dalam membangun ekosistem industri tembakau perlu kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang ada,” jelasnya.

Untuk itu diharapkan dengan adanya kerjasama antara IKM Tembakau dan pemerintah dalam pengambangan industri, terutama industri tembakau non rokok bisa terwujud. Sehingga petani-petani tembakau yang ada di NTB ini tidak hanya berfokus menjual hasil panen mereka ke perusahaan rokok saja. Tetapi bagaimana bisa berkembang menjadi industri olahan tembakau.

“Ini jadi fokus Dinas Perindustrian salah satunya adalah mengembangkan industri tembakau lokal untuk NTB lebih Baik,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer