Mataram (Inside Lombok) – Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Poltekkes Mataram berjalan lancar. Pemberian materi selama masa PKKMB dilakukan secara terpisah di masing-masing jurusan.
Misalnya, untuk jurusan Keperawatan dan Kebidanan dilaksanakan di Kampus B dan untuk jurusan Gizi dan TLM digelar di Kampus A Poltekkes Mataram. Pelaksanaan PKKMB dilakukan secara offline dan online. Khusus yang online diberlakukan bagi mahasiswa jenjang, sehingga bisa mengikuti di tempat kerja masing-masing.
Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Mataram, Syajaratuddur Faiqah, Kamis (4/8) mengatakan, selama empat hari pelaksanaan PKKMB di jurusan kebidanan berjalan lancar. Pemateri yang dihadirkan langsung yang sudah professional. Sehingga materi yang disampaikan bisa diterangkan dengan baik kepada para mahasiswa.
“Tadi sudah ada yang ngisi untuk Pendidikan Karakter. Kalau untuk materi entrepreneur itu pematerinya dari luar jadi yang sudah punya pengalaman,” katanya.
Tahun ini lanjutnya, jumlah pendaftar cukup tinggi yaitu mencapai empat ribu pendaftar. Namun, mahasiswa yang diterima sesuai dengan kuota yang sudah ditentukan di masing-masing jurusan dan jenjang pendidikan.
“Tahun ini meningkat. Semua jurusan itu empat ribu lebih yang mendaftar, yang tertinggi yang analis. Kalau di kebidanan sendiri kuota terpenuhi D3 Kebidanan ada 80 orang yang mendaftar lebih dari itu,” katanya.
Meningkatnya jumlah pendaftar ini menurut Faiqah, karena lulusan Poltekkes cukup diakui oleh masyarakat. Karena selain bekerja di fasilitas kesehatan, para lulusan juga membuka usaha sendiri. Sehingga pemberian materi entrepreneur sangat tepat bagi para mahasiswa baru.
“Masih bisa membuka usaha sendiri. Mahasiswa sudah mendapatkan sertifikat atau STR istilahnya jadi sekarang itu yang banyak home care. Dua tahun terakhir akibat Covid-19, kunjungan ke rumah sakit dibatasi meski sekarang sudah normal tapi home care ini banyak diminati,” ujarnya.
Sama halnya dengan Sekretaris Jurusan Keperawatan Poltekkes Mataram, Lale Wisnu Andrayani mengatakan, para mahasiswa di Poltekkes Mataram yang turun ke masyarakat biasanya menerapkan teknik keperawatan komplementer. Teknik ini tidak saja menggunakan obat dalam penyembuhan keluhan masyarakat melainkan juga Tindakan lain seperti cara-cara tradisional.
“Misalnya merasakan nyeri sendi tidak harus dengan obat saja, tetapi ada alternatif lain Tindakan komplementer misalnya minuman herbal,” katanya.
Sejauh ini, lulusan di Poltekkes disebut paling banyak diserap di dunia kerja. Setiap tahun, jumlah lulusan di Poltekkes Mataram yaitu mencapai seribuan mahasiswa. Dari jumlah ini, jumlah lulusan yang bekerja di fasilitas kesehatan yaitu mencapai 50 persen lebih.
“Kalau dari feedback di Iduka itu beberapa kali kami workshop itu Poltekes yang paling banyak serapannya di Iduka (industri dan dan dunia kerja). Industri dan dunia kerja Poltekkes pasti di rumah sakit, puskesmas,” katanya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi D3 Kebidanan Poltekkes Mataram, Ludila Maysarah Basa mengatakan, untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa sejumlah lomba digelar salah satunya bulan ilmiah aksi dan seni (BIAS). “Kita juga ada baksos dan kerjasama jurusan,” ucapnya.
Selain pendalaman ilmu tentang kesehatan, juga dikembangkan program pendalaman bacaan Al-Qur’an atau one day one page. “Program kali ini masih tetap berlangsung hingga sekarang,” pungkasnya. (azm)