Lombok Timur (Inside Lombok) – Dalam menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Pemerintah Indonesia telah mendistribusikan vaksin ternak untuk mencegah penularan yang semakin meluas.
Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan salah satu kabupaten di NTB yang menyumbangkan angka kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) tertinggi. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) pun terus berusaha meminimalisir penyebaran dengan vaksinasi dan juga pengobatan terhadap ternak.
“Kita terus menerus melakukan langkah-langkah antisipasi penyebaran dengan vaksinasi dan juga pengobatan,” ucap Sekretaris Disnakeswan Lotim, drh. Suryatman Wahyudi saat ditemui di ruangannya, Senin (08/08/2022).
Adapun sejauh ini jumlah vaksin ternak yang diterima oleh Disnakeswan Lotim yakni sekitar 8700 vial. Namun vaksin tersebut untuk saat ini telah diaplikasikan di 15 kecamatan, sehingga stok vaksin di dinas tersebut mengalami kekosongan.
“Stok vaksin kita saat ini sedang kosong. Namun kita akan segera mendapatkan stok vaksin lagi,” katanya.
Angka capaian vaksinasi hewan baik dosis satu maupun dua di Lotim saat ini masih rendah dari jumlah sasaran yang mencapai 162.698 ekor, hal tersebut selaras dengan jumlah vaksin yang didapatkan juga masih terbatas.
“Meskipun stok vaksin saat ini kosong. Namun para petugas tetap melakukan pemantauan kondisi ternak dan juga melakukan pengobatan,” jelasnya.
Sementara itu penambahan kasus PMK per hari 8 Agustus sudah tidak ada, sehingga total kasus yang masih tersisa saat ini yakni sebanyak 101 kasus. (den)