Lombok Tengah (Inside Lombok) – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Seluruh Mahasiswa Lombok menggedor Kantor Bupati Loteng, Kamis (25/7) pagi. Kedatangan mereka menuntut komitmen pemerintah daerah untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Loteng dengan memperhatikan kondisi Asrama Mahasiswa Loteng yang ada di Mataram.
Koordinator aksi, Yusuf Martadinata dalam orasinya mengatakan, dalam momentum kemerdekaan ini sudah tidak ada penjajah lagi. Namun hari ini Pemda Loteng telah menunjukkan sikap sebagai penjajah.
“Jika sikap Pemda seperti ini yang tidak mendengarkan aspirasi dan tidak mau menemui massa, maka Pemda telah gagal membangun SDM,” katanya lantang.
Sementara itu, koordinator umum dalam aksi tersebut Radian, sambil berdiri dari mobil komando menyebut kegagalan legislatif dalam mewakili aspirasi masyarakat membuat pihaknya datang untuk menyampaikan aspirasi.
“Massa aksi kecewa terhadap Pemda yang tidak memperhatikan asrama mahasiswa, yang di Mataram sepertinya mau ambruk dan tanpa atap,” ungkap kordum.
Pemda pun dituntut berkomitmen mendukung pengembangan sumberdaya manusia di Loteng. Mereka berorasi di depan Kantor Bupati Loteng sambil meneriakkan yel-yel dengan nada keras.
“Pemda Loteng tidak visioner, untuk membangun SDM yang unggul untuk menyongsong pembangunan loteng ke depan,” pungkasnya.
Massa aksi dan petugas yang berjaga sempat saling dorong. Namun kondisi tersebut tidak berlansung lama, hingga Sekda Loteng turun menemui massa aksi. (fhr)