25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaPenerapan One Gate System Penyeberangan Gili Tramena Masih Perlu Perbaikan Infrastruktur

Penerapan One Gate System Penyeberangan Gili Tramena Masih Perlu Perbaikan Infrastruktur

Mataram (Inside Lombok) – Uji coba one get system untuk penyebrangan menuju Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air) sudah dilakukan. Namun untuk penerapannya sementara ini ditunda oleh Pemda Lombok Utara. Pasalnya, masih butuh perbaikan infrastruktur untuk mendukung upaya penerapan sistem itu.

Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan mengatakan setuju saja dengan rencana penerapan one gate system pada penyeberangan ke Gili Tramena. Namun masih dibutuhkan beberapa kajian, mulai dari bagaimana memperbaiki infrastruktur di Pelabuhan Bangsal dan bagaimana memperbaiki sistem yang akan digunakan.

“Memang tujuan Pemkab Lombok Utara mau menghidupkan Bangsal, saya setuju agar semua dapat, tapi untuk saat ini belum bisa (diterapkan, Red),” ujar Kusnawan, Kamis (25/8).

Lebih lanjut, dalam one gate system ini ketika wisatawan melakukan pembayaran itu sudah mencakup semua fasilitas, baik itu retribusi, pariwisata, akomodasi, kenyamanan dan keamanan. Jika one gate system diterapkan tanpa persiapan matang, akan berdampak tingginya komplain dari wisatawan. Terlebih kondisinya saat ini pariwisata, khususnya di Gili mulai naik.

“Persiapan yang dimaksud ini, pengawasan yang cukup bagus secara sistematis. Kalau kita paksakan ini sulit untuk berjalan dengan baik, justru memberikan image kurang bagus bagi dunia pariwisata,” jelasnya.

Bahkan pemda setempat juga harus memikirkan sejauh mana komplain-komplain yang bisa timbul dari wisatawan dan harus segera siapkan solusinya. Salah satu komplain wisatawan, dari segi waktu tidak efisien. Di mana ketika tamu tengah melakukan perjalanan cukup jauh, tapi memiliki waktu terbatas untuk ke gili.

“Itu dari segi waktu tidak efisien, wisatawan duluan capek, tenaga terkuras banyak,” terang Kusnawan.

Dikatakan, one gate system bukan bicara fisik saja tapi sejauh mana penerapan retribusi dan pungutan di dalamnya. Ini dinilai bagus demi kelangsungan kenyamanan dan keamanan wisatawan. Jika kelola, ditata dan diawasi dengan baik maka penerapan tersebut akan bagus.

“Jadi semua bisa hidup kalau di maintenance dengan bagus,” ucapnya. Menurut Kusnawan sebagai pelaku wisata setempat, ia pun mendorong sebelum penerapan one gate system diberlakukan maka semua infrastruktur dari Pelabuhan Bangsal hingga di Tiga Gili harus dibenahi dan diawasi maksimal.

“Simulasi pun seharusnya dilakukan jauh-jauh hari, sebelum high season seperti ini, kalau sekarang bakal banyak komplain wisatawan,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Djohan Sjamsu tetap pada keputusannya untuk menerapkan pola lama. Yakni kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali bisa langsung ke Gili tanpa harus diperiksa atau transit di Pelabuhan Bangsal.

Jika one gate system diterapkan, dikhawatirkan akan mempersulit para wisatawan yang hendak berlibur ke Gili Tramena. “Kalau kita lakukan seperti itu bertele-tele jadinya. Malahan kita bisa kehilangan wisatawan nanti. Untuk itu kita putuskan tidak berlakukan one gate system ini,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer