Mataram (Inside Lombok) – Mutiara menjadi salah satu suvenir andalan di Kota Mataram. Pasalnya, pengrajin mutiara di Kota Mataram cukup banyak. Untuk membantu mempromosikan mutiara itu, Dinas Pariwisata Kota Mataram menggelar Mataram Mutiara Fair sebagai RANGKAIAN HUT Kota Mataram yang ke-29.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi mengatakan pameran mutiara digelar di Lapangan Umum Sangkareang mulai tanggal 26-28 Agustus akhir pekan ini. Pameran ini akan diikuti oleh pelaku usaha mutiara di Kota Mataram. Karena beberapa kelurahan menjadi sentra produksi mutiara.
“Mataram Mutiara Fair itu kami mengadakan pameran mutiara. Kemudian juga ada lelang Mutiara,” katanya.
Denny mengatakan, lelang mutiara akan digelar di salah satu hotel di Kota Mataram. Karena khusus lelang mutiara ini diikuti oleh sejumlah peserta, dan beberapa di antaranya dari luar negeri seperti Jepang dan Korea.
“Ini tujuannya untuk membangkitkan lagi produksi mutiara kita di Kota Mataram,” katanya.
Pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir berdampak pada hasil penjualan mutiara di Kota Mataram yang menurun drastis. Hal ini karena kunjungan wisatawan ke Kota Mataram sangat rendah.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan lelang dan pameran tersebut, produksi mutiara dan semangat pelaku usaha diharapkan bisa lebih meningkat. Terlebih event-event nasional maupun internasional di NTB sudah mulai terselenggara dan berpotensi mendatangkan kunjungan wisatawan lebih banyak.
“Jumlah pelaku usaha Mutiara yang akan terlibat itu sekitar 20-25 usaha gitu,” ucapnya.
Sementara untuk biaya lapak yang sudah terpasang, Denny mengaku diatur oleh pihak asosiasi pelaku usaha mutiara. Pelaku usaha yang akan terlibat juga diatur oleh asosiasi. “Itu (biaya lapak, Red) asosiasi yang atur. Ada asosiasinya. Kalau daftar juga di asosiasi,” pungkasnya. (azm)