Mataram (Inside Lombok) – Rencana penambahan pelabuhan tempat bersandarnya kapal cepat dari Bali ke Lombok di Gili Gede, Sekotong, Lobar disambut baik sebagai langkah memajukan pariwisata. Kendati, perlu ada beberapa pembenahan dilakukan. Tidak hanya pada sarana dan prasarana (sarpras) saja, melainkan untuk sumber daya manusia (SDM) juga.
Wakil ketua I DPRD NTB, Nauvar Furqoni Farinduan menilai hal ini penting jika merujuk mimpi NTB menjadi daerah berbasis pariwisata. Apalagi upaya mendekatkan Bali–Lombok dengan menambah rute kapal cepat yang sebelumnya hanya ada di Senggigi, Lobar dan Tiga Gili, Lombok Utara adalah upaya merespon potensi pariwisata NTB yang pada umumnya luar biasa.
Dengan membangun jaringan aksesibilitas Bali–Lombok dan sebaliknya itu, diharapkan dapat diambil hal-hal positif sebagai pembelajaran, khususnya bagi SDM dalam menyikapi perkembangan pariwisata.
“Saya ingin daerah kita yang benar-benar berbasis sektor pariwisata benar-benar terbangun, tidak hanya sarana dan prasarana tetapi juga membangun SDM,” ujar Bang fahri, sapaan akrabnya, Selasa (30/8).
Dikatakan untuk hospitality atau keramahtamahan ini didorong untuk menerima kedatangan wisatawan. Di samping program pusat yang mendorong CHSE (kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan), ini juga penting untuk dipelajari SDM di NTB.
“Ketika hal-hal itu dibenahi, tentu sejalan dengan kehadiran kapal cepat yang mempersingkat perjalanan wisatawan ke dalam daerah, harapannya berdampak positif bagi perkembangan pariwisata,” tuturnya.
Ia menyebutkan upaya menggenjot sektor pariwisata ini, pemerintah diharapkan tidak hanya sekadar memperbaiki fasilitas publik dan sarana prasarana. Melainkan membangun SDM yang memahami era perkembangan pariwisata di daerah. Pasalnya masyarakat masih canggung dan aneh dengan kedatangan orang-orang baru atau wisatawan, beda dengan Bali yang sudah terbiasa.
“Nah, ini bagaimana upaya kita agar masyarakat menerima keterbukaan pariwisata ini,” ucapnya.
Anggota DPRD NTB Dapil Lobar-KLU ini menyebutkan bahwa pihaknya sangat mendorong agar daerah yang berbasis sektor pariwisata ini benar-benar bisa terbangun. Sudah lama integrasi antara pulau Lombok dengan pulau Bali terus dimaksimalkan. Salah satunya kehadiran pelabuhan Bangko-Bangko, di mana waktu tempuh kapal cepat dari Nusa Penida ke Bangko-Bangko hanya 1 jam 39 menit.
“Integrasi kepariwisataan antara Bali dan Lombok terhubung, itu tujuannya. Yang diharapkan dapat menaikkan PAD,” imbuhnya.
Lebih lanjut, saat ini kapal cepat kini menjadi pilihan transportasi alternatif bagi wisatawan mancanegara yang ada di Bali dan ingin berlibur di Lombok. Karena membantu percepatan durasi ketibaan wisatawan di Lombok. Mengingat harga tiket pesawat sekarang ini juga tengah mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
“Sekarang harga tiket lagi tinggi, kapal cepat ini menjadi pilihan buat wisatawan yang mau datang ke sini,” ucapnya. (dpi)