28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaCegah Stunting, Perlu Antisipasi Anemia pada Remaja

Cegah Stunting, Perlu Antisipasi Anemia pada Remaja

Mataram (Inside Lombok) – Angka stunting di Kota Mataram saat ini masih tinggi, mencapai 17 persen. Untuk menekan angka stunting, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Mataram akan fokus untuk mempersiapkan calon orang tua.

Kepala DP2KB Kota Mataram, H. M. Carnoto di Mataram mengatakan, upaya penekanan angka stunting akan dilakukan dari hulu atau mulai dari remaja. Di mana, Pemkot Mataram melalui instansi terkait akan memastikan para remaja tidak terkena anemia atau kurang darah.

Karena dengan begitu, para remaja bisa menjadi calon pengantin yang sehat dan siap menjadi orang tua nantinya. “Remaja yang sehat akan menjadi otomatis jadi calon pengantin yang siap dan sehat. Kalau itu semua kita lakukan insya allah akan jadi ibu hamil yang sehat akan melahirkan anak-anak yang sehat,” katanya Rabu (31/8) pagi.

Ia mengatakan, jika remaja banyak yang terkena anemia, maka akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Saat ini edukasi tentang kesehatan sebelum pernikahan sedang gencar diberikan kepada masyarakat terutama para remaja.

“Anemia banyak remaja, terus ibu hamil kena anemia lahirnya BBR (berat badan ringan). Edukasi remaja sudah kita mulai,” ujarnya.

DP2KB sudah mulai mengumpulkan enam kecamatan untuk mendata keluarga yang berisiko stunting. Dengan pendataan itu bisa dilihat data-data keluarga yang memiliki risiko stunting dan akan dilakukan pencegahan.

“Insyaallah awal September ini kita mau rakor, kita lihat datanya. Mudahan kita bisa lihat peta itu. Bisa kita preventif,” kata Carnoto.

Dengan pencegahan risiko tersebut, maka anak-anak stunting diharapkan tidak akan lahir lagi. “Keluarga stunting itu bisa cegah insya allah anak-anak stunting tidak lahir lagi,” harapnya.

Angka stunting di Kota Mataram yaitu sebesar 17,18 persen berdasarkan hasil penimbangan pada bulan Agustus. Jumlah ini sudah terjadi penurunan dari sebelumnya 24,3 persen.

“Kita harus menurun kemarin itu 24,3 peren sekarang 17 persen. kita harus kejar terus. Remaja yang akan kita genjot agar tetap sehat tidak anemia,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer