30.5 C
Mataram
Rabu, 27 November 2024
BerandaBerita UtamaPolres Lobar Berikan Paket Sembako Bagi Warga Terdampak Kenaikan BBM

Polres Lobar Berikan Paket Sembako Bagi Warga Terdampak Kenaikan BBM

Lombok Barat (Inside Lombok) – Melihat dampak dari kenaikan BBM bersubsidi yang memiliki pengaruh besar bagi masyarakat yang membutuhkan, Polres Lobar blusukan turun berikan bantuan Sembako untuk golongan masyarakat yang paling terdampak kenaikan harga tersebut.

Tidak hanya para sopir, pengojek dan pedagang, tetapi paket Sembako juga diberikan kepada para nelayan. Giat ini dilakukan serentak di tiga lokasi, pelabuhan Lembar, bundaran Giri Menang Square (GMS) dan di wilayah Batulayar.

“Hari ini kami dari Polres Lombok Barat melaksanakan bakti sosial kepolisian. Di GMS itu sasarannya ojek dan masyarakat kurang mampu, kalau yang di Batulayar kita berikan ke masyarakat yang jadi nelayan,” beber Kapolres Lobar, AKBP Wirasto Adi Nugroho, usai menyerahkan paket Sembako di pelabuhan Lembar, Senin (05/09/2022) sore.

Sementara di pelabuhan Lembar, pihaknya membagikan paket Sembako itu kepada para pedagangan asongan, buruh pelabuhan, hingga para sopir yang tengah mangentre untuk naik kapal.

“Intinya ini adalah kegiatan kita berbagi kepada masyarakat yang saat ini mungkin situasinya benar-benar berdampak dengan kenaikan harga BBM,” imbuh dia.

Kegiatan Baksos itu pun rencananya akan dilakukan secara berkelanjutan. Di mana pada hari pertama ini, pihaknya membagikan sekitar 300 paket di tiga lokasi.

“Kegiatan ini akan terus kita lakukan setiap hari, untuk di awal ini kita melaksanakan pembagian Sembako sebanyak 1000 paket. Untuk hari ini kita bagi 300 paket di ketiga tempat tersebut,” papar Kapolres Lobar ini.

Para Bhabin yang bertugas pun akan turut dilibatkan untuk dapat melihat masyarakat yang benar-benat terdampak di tiap-tiap desa. Guna dapat membantu meringankan beban mereka. Disamping pihaknya juga tetap melakukan monitoring agar tidak ada kecurangan dalam penyaluran BBM bersubsidi.

Nyoman Kawi, salah seorang sopir yang mendapatkan paket Sembako turut mengutarakan terima kasihnya.

“Saya berterima kasih kepada bapak polisi, karena kenaikan BBM ini cukup kita rasakan. Tapi pendapatan kita yang jadi berkurang karena bos belum ngasih tambahan (operasional),” ungkapnya.

Ia merasa biaya operasional kini semakin tinggi, sementara pendapatannya justru menurun. Sehingga penghasilannya, diakui malah pas-pasan, tidak sesuai dengan operasional yang harus dikeluarkan.

“Biasa saya ngisi sekali berangkat Rp 250 ribu, tapi sekarang harus nambah lagi Rp 120 ribu,” pungkas sopir dari Denpasar ini. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer