27.5 C
Mataram
Rabu, 27 November 2024
BerandaBerita UtamaCairkan Suasana, SMPN 14 dan SDN Model Mataram Gelar Kegiatan Trauma Healing

Cairkan Suasana, SMPN 14 dan SDN Model Mataram Gelar Kegiatan Trauma Healing

Mataram (Inside Lombok) – Kisruh yang terjadi antara SMP Negeri 14 Mataram dengan SDN Model Mataram akhir pekan kemarin menjadi perhatian semua pihak. Untuk memastikan kondisi sudah kondusif, Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana berkunjung ke SMPN 14 Mataram, Selasa (6/9) pagi.

Kunjungan Walikota Mataram dirangkaikan dengan kegiatan trauma healing kepada para peserta didik. Para peserta didik hingga guru mendengarkan cerita tentang persahabatan hingga pembacaan puisi dari perwakilan siswa baik yang ada di SMPN 14 Mataram maupun dari SDN Model Mataram.

Selain itu, beberapa siswa SMPN 14 Mataram memberikan bingkisan kepada siswa SDN Model Mataram sebagai tanda permintaan maaf dan bukti persahabatan. Kegiatan trauma healing diakhiri dengan pelepasan burung merpati sebagai simbol persahabatan.

Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan, kegiatan yang digelar saat ini dengan melibatkan para siswa dan guru di dua sekolah untuk mencairkan suasana antara kedua belah pihak. “Sebagai bentuk trauma healing bagi anak-anak dan bisa merekatkan kembali suasana kemarin yang sempat terjadi antara kedua sekolah ini,” katanya.

Menurutnya, kedua belah pihak bisa membangun kembali silaturahmi dan persahabatan yang sudah terjalin lama. “Kembali membangun silaturahmi yang baik,” katanya.

Para siswa terutama di SDN Model Mataram yang trauma dengan tindakan pengrusakan yang dilakukan, menurut Mohan bisa dipulihkan dengan kegiatan trauma healing seperti yang sudah dilakukan. “Yang cukup mewakili bagi yang lain,” katanya.

Setelah ini, lanjut Mohan, Pemkot Mataram memastikan sarana dan prasarana yang ada di eks gedung Universitas Terbuka di Sandubaya sudah lengkap sebagai tempat kegiatan belajar mengajar SDN Model Mataram. Karena saat ini, fasilitas yang ada dibangunan tersebut masih terbatas, terutama ruang kelas.

“Itu nanti secara bertahap kita akan penuhi supaya suasana belajar mengajar bisa betul-betul menyenangkan dan efektif,” katanya. Untuk sekolah yang lain, terang Mohan, kemungkinan besar peristiwa yang sama tidak akan terjadi. “Yang lain insya allah tidak ya. Karena memang ada kasus di sini. Dan ini terjadi secara insidentil lah,” katanya.

Untuk pendampingan selanjutnya kata Mohan, bisa dilakukan oleh pihak sekolah untuk memulihkan trauma para siswa. Selain pihak sekolah, trauma healing juga bisa dilakukan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) yang fokus terhadap pendampingan anak-anak.

“Mungkin nanti ada inisiatif dari DP3A dan lembaga perlindungan anak yang terus melakukan pendampingan sampai suasana betul-betul baik. Insya allah semuanya dan semua bisa kembali normal belajar mengajar,” ujar Mohan. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer