27.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaTarget Bekerja di Pariwisata, Putra-Putri Asal Aceh Dilatih di NTB

Target Bekerja di Pariwisata, Putra-Putri Asal Aceh Dilatih di NTB

Mataram (Inside Lombok) – NTB sebagai provinsi dipilih untuk bekerja sama dalam melatih putra-putri Aceh agar siap bekerja di dunia pariwisata. Mengingat NTB sangat dikenal pariwisatanya yang mendunia usai beberapa gelaran internasional diadakan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi mengatakan NTB sangat terbuka apalagi dengan adanya kerjasama dengan Aceh. Saat ini sebanyak 10 orang pemagang asal Aceh untuk dilatih di NTB.

NTB sendiri punya dua potensi besar unggulannya, salah satunya pariwisata di Pulau Lombok. Terlebih jika dilihat Aceh dengan Lombok dari sisi budaya sama, Lombok dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid dan Aceh sebagai Serambi Mekah. Sehingga memang kerja sama ini sangat memungkinkan putra-putri Aceh yang dididik di sini bisa berinteraksi langsung.

“Dari segi pariwisata di Aceh itu potensi pariwisatanya besar tapi pengelolanya belum maksimal, kita ini kan sudah mulai jadi destinasi wisata super prioritas nasional, ada event-event internasional disini dan kita punya lembaga pelatihan juga,” ujar Aryadi, Selasa (13/9).

NTB sendiri membina banyak lembaga pelatihan kerja yang mana untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten. Seperti yang dilakukan oleh LPKN Training Center melatih 10 orang pemagang asal Aceh di mana semua peserta yang ikut ini sudah direkrut sebagai pekerja.

“Jadi pelatih itu tidak cukup hanya kepintaran, skill (kemampuan, Red) tapi attitude (sikap, Red) juga. Pelatihan di pendidikan vokasi berjalan dengan baik, tujuannya tidak hanya menyiapkan yang kompen tapi juga bisa terserap. Ini cara mengatasi pengangguran,” jelasnya.

Di sisi lain, Kadis Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Akmil Husen mengatakan NTB maupun dari LPKN Mataram berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendidik dan melatih putra-putri Aceh. Diharapkan ke depannya pemerintah Aceh kebersamaan ini dapat terus berlanjut program pemagangan sehingga tahun mendatang bisa menghadiri peserta sebanyak banyaknya untuk dididik di NTB, setidaknya ketika mereka kembali ke Aceh mereka siap untuk berwirausaha sendiri.

“Usaha pariwisatanya kita juga destinasi wisata di Aceh di dataran tinggi Gayo maupun di Sabang yang pengelolanya sumber daya kami belum tersedia, itu kami di sini melatih putra-putri Aceh untuk siap bekerja di dunia pariwisata,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur LPKN Training Center Mataram, Naktika Sari Dewi menerangkan 10 orang peserta pemagangan luar daerah dilatih selama 8 bulan, dengan rincian 5 bulan teori, kemudian 3 bulan praktek di kapal pesiar. Total ada 8 instruktur yang membimbing peserta selama 5 bulan pelatihan.

“Adanya program peningkatan skill ini sebagai langkah awal agar Indonesia tidak lagi mengirim tenaga kerja unskill untuk bekerja di luar negeri,” ujarnya.

Kedisiplinan yang telah mereka lakukan membuahkan hasil. Terbukti dari 10 peserta, 4 orang bekerja di Aida Cruises, 5 Orang di Princess Cruises dan 1 orang di Hotel Dubai. Mereka disebutnya bisa menjadi contoh untuk pemuda Aceh lainnya agar mereka semangat berjuang menjadi generasi muda yang memiliki kompetensi menghadapi dunia kerja.

“Perjuangan sesungguhnya adalah bekerja di Industri. Jangan sampai baru sebentar bekerja, tetapi sudah diberhentikan oleh kapal pesiar atau hotel,” harapnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer