Lombok Timur (Inside Lombok) – Dalam memaksimalkan pendapatan yang didapatkan dari luar negeri oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI), Bupati Lombok Timur berpesan agar uang yang diperoleh dapat disisihkan sebagai modal usaha sepulang dari tanah rantau.
Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy mengatakan untuk meraih keberhasilan dari hasil rantauan, para PMI harus memiliki target dan perencanaan yang jelas dalam merealisasikannya. Sehingga para PMI memiliki modal untuk buka usaha sendiri dan bisa menetap di daerah sendiri.
“Suatu saat nanti para PMI ini bisa menetap kembali di daerah asalnya sebagai pemberi kerja, karena telah memiliki modal dan usaha sendiri,” katanya saat melepas para PMI yang berangkat melalui program Zero Cost di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur, Selasa (20/9) .
Dengan begitu, para PMI yang sekarang ketika pulang dari tanah rantau bisa memiliki usaha pribadi dari modal yang didapatkan dari luar negeri. Di samping itu juga istri dan anak-anaknya memiliki waktu yang cukup agar pendidikan dan kesehatannya dapat terjamin.
“Sehingga kita harapkan para PMI ini haruslah istiqomah atau memiliki komitmen terhadap pekerjaannya,” ucapnya.
Sukiman berharap tidak terdengar lagi adanya PMI yang keluar dari lokasi penempatannya, sebab hal tersebut bisa merubah status dari PMI yang legal menjadi ilegal dan merugikan diri sendiri.
“Untuk itu, para pekerja dapat bersungguh-sungguh dan memanfaatkan waktu secara optimal, mengingat mereka bekerja untuk menuntut rizki yang berkah,” jelasnya.
Terkait pemberangkatan tanpa biaya, Bupati minta para camat yang juga hadir di tengah para PMI itu, dapat meneruskan informasi tersebut kepada warga masing-masing yang berkeinginan bekerja di luar negeri. Dengan demikian tidak perlu ada PMI yang berangkat secara ilegal.
Sukiman juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memiliki kepedulian dan terkait dengan para pekerja migran. Sedangkan kepada para PMI yang sebagian besar berasal dari Lombok Timur itu, Bupati berharap agar apa yang dilakukan saat ini dapat mewujudkan kesejahteraan. (den)
