28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaTarif Penyeberangan Bangsal – Tiga Gili akan Disesuaikan, Ini Kisarannya

Tarif Penyeberangan Bangsal – Tiga Gili akan Disesuaikan, Ini Kisarannya

Lombok Utara (Inside Lombok) – Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) awal September kemarin mulai mempengaruhi tarif baru untuk setiap angkutan, baik angkutan darat maupun laut. Tidak terkecuali, tarif penyeberangan ke destinasi wisata seperti ke Tiga Gili (Meno, Air, Trawangan) di Lombok Utara pun telah diajukan untuk penyesuaian dengan kondisi saat ini.

Sekretaris Koperasi Karya Bahari, Muludin menerangkan untuk persoalan kenaikan harga pasca-kenaikan harga BBM belum dilakukan pihaknya. Kendati pihaknya sudah mengajukan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Utara sekitar 1 minggu lalu untuk kenaikan tarif penyeberangan dari Bangsal ke Tiga Gili dengan rincian sebagai ketentuan yang ada di pemerintah.

Mengingat pengajuan penyesuaian tarif belum direspon pihak terkait, untuk sementara masih menggunakan harga yang biasa. “Kalau kita usulkan ke Gili air Rp20 ribu, Meno Rp22 ribu, Trawangan Rp25 ribu. Di mana dari yang tarif penyeberangan untuk Terawangan yang Rp20 menjadi Rp25 ribu, kemudian dari Rp18 ribu jadi Rp22 ribu ke Meno, dan Rp16 ribu jadi Rp20 ribu ke Gili Air,” ungkap Muludin saat ditemui di kantornya, Rabu (21/9).

Untuk penyesuaian tarif penyeberangan ke Tiga Gili ini memang tidak bisa dinaikkan sendiri oleh pihak koperasi. Mengingat operasional perahu-perahu tersebut sebagai fasilitas publik tetap menjadi wewenang pemerintah untuk pengaturan tarif. Lain halnya jika privat, seperti fast boat yang bisa melakukan penyesuaian tarif di tengah kondisi harga BBM naik.

“Tapi itu belum juga kita lakukan (penyesuaian tarif, Red). Masih normal seperti biasa. Walaupun harga BBM sudah agak naik 3 minggu lebih, kami tetap dengan harga lama, sebelum ada legalisasi dari pemerintah itu sendiri,” tuturnya.

Bahkan untuk penyesuaian tarif yang kapal privat ini sendiri masih belum bisa dilakukan pihaknya. Karena melihat konsumen juga, jika dirasa oleh konsumen agak berat lebih baik ditetapkan dengan harga lama. Begitu dengan kapal-kapal penyeberangan lainnya.

“Sebenarnya seperti fast boat juga masih jalan, kita juga bisa naikan. Tapi kami belum menaikkan, kami lihat situasi persaingan juga dulu. Jadi kita tidak semata-mata memikirkan kenaikan dan langsung naikkan, tidak. Kita lihat perkembangan dulu, baru bisa kita naikkan,” jelasnya.

Dikatakan untuk angkutan darat penyesuaian tarifnya berkisaran di angka sekitar 16 persen. Sedangkan untuk di laut masih dalam pembahasan berapa persen kenaikannya. Karena di darat dan laut itu berbeda tapi lebih tinggi sedikit untuk harga bahan bakarnya. Jika di darat harga BBM Rp10 ribu per liter, tetapi di laut berbeda karena di situ ada tambahan oli. Sehingga per liter itu dihitung Rp12 ribu.

“Makanya kami lebih tinggi (untuk penyesuaian tarif, Red) karena operasionalnya, itulah pertimbangan kami makanya kami lebih tinggi naikkan sekitar Rp20 ribu sekian (sekali menyeberang, Red). Mudahan disetujui,” imbuhnya.

Diakui dengan usulan yang menyesuaikan tarif berkisaran di angka Rp20 ribuan masih bisa menutup biaya operasional walaupun kondisinya tidak ramai wisatawan. Bahkan kapal yang beroperasi pun tidak seluruhnya, karena penumpang atau wisatawan ke Gili melalui pelabuhan Bangsal berkurang..

“Kalau boat kita yang untuk umum itu semuanya 52 kapal, cuma yang beroperasi sekitar 40 persen. Sekitar 20-25 kapal per hari, tamu belum normal sekitar 60-75 persen. Karena kita baru beberapa bulan juga merangkak, tamu masih ada peningkatan,” ucapnya.

Muludin menyebutkan kondisi di Bangsal tergantung dengan kondisi di Tiga Gili. Jika Gili sudah menggeliat, maka di Bangsal akan ikut menggeliat. Namun saat ini tidak banyak wisatawan yang menyeberang lewat Bangsal. Lantaran banyak wisatawan dari Bali langsung menuju Tiga Gili.

“Karena yang kita angkut ini semata-mata orang yang pulang-pergi bekerja di sana. Kalau tamu langsung banyak itu dari Bali ke Gili. Wisatawan agak kurang dari sini di Bangsal,” katanya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer