29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaDewan Soroti Sarpras Pendidikan di Lombok Tengah yang Memprihatinkan

Dewan Soroti Sarpras Pendidikan di Lombok Tengah yang Memprihatinkan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kondisi sejumlah sarana-prasarana (sarpras) di Lombok Tengah menjadi atensi kalangan dewan, terutama untuk sekolah dengan bangunan yang tidak layak digunakan.

Ketua Komisi IV DPRD Loteng, L Sunting Mentas mengatakan saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah untuk inspeksi pihaknya memang menemukan beberapa di antaranya dalam kondisi memprihatinkan.

“Tentu terkait dengan hal itu, kita di Komisi IV perlu memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Loteng,” katanya saat dikonfirmasi. Menurut Sunting, pihaknya akan melakukan rapat dengan dinas terkait untuk membahas mengenai hasil turun lapangan.

“Kita akan undang Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan dan juga bagian Aset dan Sekretariat Daerah dan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,” ujarnya.

Ia menuturkan, bahwa hasil temuan pihaknya di lapangan dari beberapa sekolah yang kondisi ruang kelas yang memprihatinkan akan tetapi ada juga yang masih bagus. “Ruang kelasnya, dan kursi tempat duduk tempat belajar mengajar cukup memprihatinkan,” imbuhnya.

Tidak hanya sarpras yang menjadi perhatian pihaknya. Namun ditemukan di beberapa sekolah dengan jumlah siswa yang sangat minim.

“Ada sekolah yang kita temukan muridnya hanya 22 orang dan gurunya 13 orang dengan kondisi bangunan juga sangat memprihatinkan, selebihnya akan menjadi bahan kita di rapat,” tandasnya.

Sementara itu Plt. Kepala Sekolah SDN 2 Jonggat yang ketempatan dikunjungi mengatakan, pihaknya sangat bersyukur telah dikunjungi oleh Komisi IV DPRD Loteng dan telah melakukan pengecekan kondisi bangunan di sekolah tersebut.

“Beliau-beliau itu pertanyakan mana ruangan yang betul-betul roboh, jadi dari beberapa ruangan memang sudah tidak layak pakai,” bebernya.

Menurut pantauan Inside Lombok terdapat kerusakan di sejumlah ruang kelas dengan kondisinya yang cukup memprihatinkan. Antara lain plafon yang sudah runtuh dan kondisi atap yang bergelombang.

Dengan kunjungan itu, pihaknya berharap bisa dibantu untuk memperbaiki saran yang tidak memadai di sekolah itu, sehingga proses belajar mengajar berjalan nyaman dan aman.

“Mudah-mudahan untuk kedepannya kita bisa dibantu supaya proses pembelajaran berjalan lancar karena anak murid kita juga banyak, ada 125 siswa,” tuturnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer