Lombok Barat (Inside Lombok) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah mulai banyak menjangkiti warga Lombok Barat. Bahkan kasus DBD tercatat hampir merata sebarannya di semua kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar, Arief Suryawirawan menyebut dari data yang telah dicatat pihaknya ada sekitar 176 kasus DBD sejak Januari hingga Oktober 2022 ini. Bahkan ada satu pasien DBD yang meninggal dunia dari Kecamatan Labuapi.
Dari 20 Puskesmas yang ada di seluruh wilayah Lobar, pasien DBD ini banyak yang dirawat tersebar di sembilan Puskesmas. Adapun rincian kasus DBD di tiap kecamatan yaitu Kecamatan Sekotong 7 kasus, Kecamatan Lembar 6 kasus, Kecamatan Gerung 44 kasus, Kecamatan Labuapi, 21 kasus. Kediri 14 kasus, kecamatan Kuripan 21 kasus, Kecamatan Narmada ada 24 kasus, Kecamatan Lingsar 13 kasus dan Kecamatan Batulayar 2 kasus, di Kecamatan Gunungsari 24 kasus.
Sementara itu, Dirut RSUD Tripat, dr. Suriyadi menambahkan bahwa saat ini, ada dua pasien DBD yang juga masih dirawat di RSUD Tripat, Gerung. “Saat ini, ada dua pasien DBD yang dirawat. Awalnya ada tiga pasien, tapi satu sudah pulang,” ujarnya saat ditemui di kantornya.
Dia menyebut, bahwa kasus DBD di RSUD Tripat ini mulai terlihat sejak akhir September hingga memasuki awal Oktober ini. Di mana dua pasien DBD itu sudah empat hari dirawat di sana. “Dua orang yang dirawat di sekarang ini masuk rumah sakit sudah empat hari, sedangkan pasien yang lainnya sudah pulang,” jelasnya.
Melihat tren demam berdarah yang mulai meningkat di musim peralihan dari musim kemarau memasuki musim hujan ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap melaksanakan 3M Plus, yaitu mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air, menguras tempat air serta menaburkan bubuk abate.
“Saran kami, selama musim hujan masyarakat melaksanakan 3M untuk pencegahan demam berdarah,” pesan Suriyadi. (yud)