Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemda Lobar bergerak lakukan penanganan terhadap warga Dusun Kerandangan, Desa Senggigi yang terdampak luapan air bah dan longsor. Dikes Lobar pun tengah melakukan pendataan jumlah kelompok berisiko tinggi, ibu-ibu, anak-anak dan Lansia yang terdampak.
Selain itu, pemda juga membantu memberikan tawas untuk menetralisir sumur warga yang mulai terkontaminasi air bah. “Jika itu sudah kena dengan air banjirnya, maka itu yang tidak berdekatan dengan sungai, itu kita berikan tawas untuk menetralisir keruhnya,” kata Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. H. Ahmad Taufik Fathoni saat ditemui di lokasi, Senin (17/10/2022).
Namun, bagi sumur warga yang lokasinya sangat dekat dengan sungai, pihaknya masih akan menunggu situasi stabil. Agar proses penetralisiran berjalan sesuai prosedurnya dan tidak sia-sia.
“Kalau saat ini yang terkena dampak (tidak layak konsumsi), hanya yang di pinggir kali dan itu keruh airnya dan itu yang kita berikan tawas,” imbuhnya.
Pihak Dikes pun saat ini sudah mulai membuka posko pelayanan kesehatan di sekitar lokasi terdampak. Untuk memudahkan akses masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan.
Terlebih, ada lansia yang kondisinya strok dan rumahnya sempat terisolir lantaran luapan air bah yang meluber ke jalan raya. Sehingga jalan tersebut sempat berubah menjadi aliran sungai. Sehingga mereka dievakuasi untuk diungsikan ke rumah keluarganya yang lebih aman.
“Yang dievakuasi dua orang, ke rumah keluarganya yang agak jauh. Karena dia rumahnya di atas sana (sempat terisolir). Karena ditakutkan longsor, makanya keluarganya membawa ke rumah keluarga yang lebih aman,” terangnya.
Hal itu pun dibenarkan oleh Kadus Kerandangan, Ramli bahwa yang dievakuasi adalah dua warga Lansia yang dinilai rentan. “Ada dua warga yang kita evakuasi, mereka sudah Lansia. Dan yang lainnya kita suruh diam di rumah karena kondisi kita lihat sudah cukup kondusif,” tandasnya. (yud)