26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaDinilai Tidak Transparan dalam Seleksi Panwascam, Kantor Bawaslu Loteng Digeruduk Massa

Dinilai Tidak Transparan dalam Seleksi Panwascam, Kantor Bawaslu Loteng Digeruduk Massa

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Tengah (Loteng) digeruduk belasan massa aksi, Kamis (20/10). Alasannya, pihak Bawaslu dinilai tidak transparan terkait hasil seleksi computer assisted test (CAT) calon panitia pengawas pemilu kecamatan (panwascam).

Koordinator umum aksi, Kusnadi Unying mengatakan pihaknya menduga Bawaslu Loteng tidak melakukan pengumuman hasil CAT melalui media massa dan tidak transparan. Dari hasil yang ada saat ini, diduga ada permainan oknum dan titipan yang terpilih sebagai panwascam.

“Kami menilai Bawaslu tidak transparan dalam pengumuman rekrutmen ini karena tidak memperlihatkan perolehan nilai keseluruhan peserta tetapi hanya enam besar saja,” katanya saat berorasi di depan Kantor Bawaslu Loteng.

Pihaknya juga menilai bahwa hasil tes tulis tidak menyertakan nama seluruh peserta dan nilainya. Melainkan yang diumumkan hanya enam orang peserta yang dinyatakan lulus tes tulis.

“Ada apa ini? Tidak seperti dulu yang lulus tes komputer diumumkan semua, saya yakin jika ini dibiarkan asumsi publik akan menjadi aneh-aneh,” ujarnya.

Sementara itu koordinator lapangan, Sadam Husen mengatakan pihaknya juga meminta dokumen salipan pengumuman hasil CAT dan dan pedoman perekrutan panwascam. “Kami minta salinan dokumen dan pedoman perekrutan panwascam dan hasil tes CAT untuk dipelajari,” katanya.

Massa secara terus menerus melakukan orasi dengan bergantian. Tidak berselang lama dua orang komisioner Bawaslu Loteng menemui massa aksi.

Kadiv SDMO Bawaslu Loteng, Usman Faesal menyangkal tudingan yang disampaikan oleh massa aksi pada Bawaslu Loteng. Menurutnya, pihaknya telah melaksanakan semua proses seleksi itu sesuai dengan pedoman

“Kami sudah melaksanakan tahapan proses sesuai dengan pedoman Bawaslu, kalau kolom nilai memang tidak dicantumkan, karena ada data yang dikecualikan,” tegasnya.

Usman menjelaskan, ketika nilai yang diperoleh sama misalnya urutan tujuh dan enam, maka yang menjadi poin tambahan adalah pengalaman dalam kepemiluan, “Mislany PPS, panwascam, masing-masing satu poin paling maksimal dua poin yaitu penyelenggara di luar negeri,” jelasnya.

Sempat terjadi ketegangan dan perdebatan antara massa aksi dengan komisioner Bawaslu. Namun situasi tersebut tidak berlangsung lama,Pihak Bawaslu Loteng pun telah menyerahkan sejumlah dokumen, yaitu Pengumuman hasil tes CAT keseluruhan kepada korlap aksi tersebut. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer