Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi jalan rusak parah dipenuhi kubangan lumpur hingga tak bisa dilalui kendaraan membuat masyarakat di Dusun Pengendan dan Mecanggah, Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong hidup terisolir. Kondisi jalan tersebut semakin parah, terlebih saat musim hujan seperti ini.
Pada Minggu (23/10) kemarin misalnya, kondisi jalan itu bahkan menyebabkan kendaraan warga yang melintas terpaksa harus ditarik menggunakan seutas tali. Di mana roda kendaraan roda empat tersebut terjebak di kubangan lumpur di jalan sepanjang kurang lebih 4 kilometer itu.
“Ini sudah yang kesekian kali seperti ini. Kami betul-betul kesulitan dengan rusaknya jalan yang begitu parah ini,” kata I Made Budi Hartawan, salah seorang warga Dusun Pengendan, Minggu (23/10/2022).
Kondisi serupa pun dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat. Mereka juga mengakui dalam beberapa kali kesempatan, mereka sudah berupaya untuk menyampaikan kondisi yang memprihatinkan itu kepada para pejabat terkait yang sudah berkunjung ke sana. Termasuk saat Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah sudah pernah datang ke Dusun Pengendan saat menghadiri undangan Umat Hindu di sana.
“Sudah kami sampaikan ke pak Gubernur saat hadir. Namun kami hanya bisa menunggu, karena itu memang bukan jalan Provinsi,” ujar Kadus Pengendan, I Wayan Rasta.
Ia juga mengaku telah menyampaikan kondisi tersebut ke Kepala Desa Pelangan, hingga Kadis PUPR Lobar yang saat itu turut hadir pula di Dusun Pengendan. “Saat ini kami sedang melobi agar mendapat perhatian dari Pemkab Lobar. Sudah terlalu lama kami seperti ini,” ketusnya.
Kondisi itu bahkan menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat setempat, hingga anak-anak sekolah. Bagaimana tidak, akses warga untuk ke luar dusun pun terhambat. Karena jalan itu merupakan akses satu-satunya bagi mereka.
Parahnya lagi, Ketika ada warga sakit, yang terpaksa harus berjalan kaki. Lantaran medan yang sulit dilalui kendaraan. “Kami tidak tahu harus mengadu ke mana lagi. Gubernur NTB sudah, ke Dinas PUPR pun sudah. Namun tetap kami dibiarkan seperti ini,” keluhnya.
Warga pun berharap, agar pemerintah baik di tingkat kabupaten maupun provinsi bisa memberi perhatian dan mencarikan solusi untuk perbaikannya bisa disegerakan. Karena jalan itu merupakan akses vital bagi kedua dusun tersebut. (yud)