Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lobar diminta siapkan langkah mitigasi bencana. Khususnya untuk dapat mengurangi risiko dan dampak bencana serta meminimalisir korban dan kerugian. Terlebih setelah beberapa wilayah dinilai masuk kawasan rawan bencana banjir dan longsor.
Wakil Ketua DPRD Lobar, Hj. Nurul Adha meminta agar Pemda Lobar dapat secara rutin turun mengontrol kondisi bukit-bukit yang ada di Lobar. Sehingga dapat diketahui di mana saja bukit yang sudah mulai menjadi lokasi penebangan liar.
“Penebangan ini juga kan harus dikontrol oleh pemerintah. Jangan sampai pohon-pohon di atas bukit habis dan menyebabkan air tidak bisa tertahan. Kalau sudah begitu, ya harus segera ditanami pohon,” tegas Adha, akhir pekan kemarin.
Selain itu, kata dia, langkah antisipatif yang juga perlu dilakukan pemda dengan mendata sungai-sungai yang menjadi jalur mengalirnya air yang turun langsung dari gunung. Termasuk juga dengan memprediksi waktu terjadinya hujan lebat.
Hal itu perlu dilakukan agar warga yang ada di wilayah rawan bisa tetap siap siaga dan waspada. Terutama jika kondisi dinilai sudah mulai mengkhawatirkan. “Itu juga perlunya dilakukan pemetaan wilayah rawan bencana. Apa lagi sudah terlihat wilayah Batulayar dan Gunungsari menjadi daerah yang rawan banjir,” khawatirnya.
Langkah-langkah antisipasi itu disebutnya perlu dilakukan pemda, agar bisa menghindari potensi kerusakan dan korban. Bahkan, dia juga mengatakan pemda perlu membuat perencanaan kegiatan, guna mencegah bencana dan penanganan saat terjadi bencana. Dengan begitu kemungkinan adanya korban dan kerusakan yang parah seperti tahun lalu dapat dicegah. (yud)