25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaGili Balu dan Mantar Dikembangkan untuk Pariwisata KSB

Gili Balu dan Mantar Dikembangkan untuk Pariwisata KSB

Mataram (Inside Lombok) – Pariwisata di Pulau Sumbawa memiliki beberapa objek wisata strategis. Seperti Gili Balu dan Mantar yang menjadi primadona di Kabupaten Sumbawa Barat akan dikembangkan hingga ke depan mampu menarik para investor baru untuk berinvestasi di sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Burhanuddin mengaku promosi pariwisata di KSB saat ini memang belum terdengar gaungnya karena beberapa hal. Pertama karena fasilitas pariwisata dan volume kunjungan turis di KSB belum banyak dibandingkan dengan di Lombok.

Jika promosi digencarkan, pihaknya khawatir wisatawan banyak yang datang, tapi kecewa dengan kondisinya. “Oleh karena itu kita akan menarik investor untuk bisa membangun hotel dan lain-lain. Serta pemerintah membantu melengkapi fasilitas-fasilitas lainnya seiring pengembangan pariwisata di sana,” ujar Burhanuddin, Selasa (1/11).

Lebih lanjut, ketika pariwisata KSB sudah berada pada posisi sesuai dengan standar nasional dengan pengembangan pariwisata tentunya akan gencar melakukan promosi pariwisata. Oleh karena itu pemerintah kabupaten juga mendukung mengembangkan pariwisata KSB, yang mana juga menarik investor untuk melakukan investasi di sektor pariwisata.

“Jadi tidak bisa kita melakukan promosi gencar, sementara fasilitas yang tersedia belum mencukupi,” jelasnya.

Apalagi saat ini di KSB baru memiliki satu hotel bintang 3 dan beberapa hotel melati. Artinya ini masih kurang untuk ketersediaan penginapan, pasalnya sekarang saja posisi okupansi berada di angka 90 persen. Jika nantinya gencar dilakukan promosi dan banyak wisatawan yang datang dan banyak membutuhkan penginapan maka angkanya akan sekian ratus persen.

“Tentunya ini harus menjadi perhatian untuk kenyaman wisatawan, kalau awal datang saja tidak nyaman, maka efeknya berikutnya mereka akan memberikan komentar yang miring kepada pariwisata KSB,” ungkapnya.

Untuk itu diperlukan ada investor baru yang masuk ke pulau Sumbawa di wilayah KSB, terutama dalam penyediaan tempat penginapan wisatawan. Sedangkan untuk wisatawan lokal saat ini dari Pemkab Sumbawa Barat, saat ini sedang mengembangkan camping ground di bintang bano sebagai lokasi wisata Baru, begitu juga di Mantar. Serta mengembangkan juga penginapan berbasis masyarakat.

“Wisatawan itu langsung membaur dengan masyarakat untuk menikmati budaya kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Dan sekaligus memberikan dampak peningkatan taraf hidup, pendapatan dan akulturasi budaya yang terjadi di sana,” bebernya.

Saat ini Sumbawa Barat tengah berbenah seiring dengan minat wisata yang tinggi. Harapan kedepannya wisata di KSB akan booming (terkenal, red), karena ada tiga potensi wisata yang besar di KSB. Yaitu pantai balat di kecamatan Taliwang, tempat selancar yang ada di kecamatan Jereweh, dan juga pantai tropi yang ada di kecamatan Sekongkang.

“Tempat ini kedepannya kita akan prioritas pengembangan khususnya di pegadaian kelengkapan yang dibutuhkan turis yang akan datang ke Kabupaten Sumbawa Barat. Inilah yang dirancang ke depanya,” imbuhnya.

Kemudian kedepannya juga pihaknya akan melengkapi konektivitas pihaknya dengan membangun Bandara, sehingga waktu tempuh menuju Sumbawa bisa lebih singkat. Apalagi KSB mempunyai sumber wisatawan lokal yang tinggi dari PT AMNT dengan 4000 calon wisatawan. Serta pembangunan smelter dengan perkiraan 12 ribu calon wisatawan

“Jika tempat-tempat wisata ini dikembangkan, maka wisatawan lokal itu tadi banyak yang berkunjung,” katanya.

Selama ini untuk pariwisata di pulau Sumbawa memang dari segi promosi masih terbilang kurang. Padahal banyak tempat-tempat wisata yang mampu menarik banyak wisatawan, baik lokal, domestik maupun mancanegara. Namun sayang jika ingin melakukan promosi harus diimbangi dengan fasilitas yang mencukupi bagi wisatawan.

“Kita (KSB, red) itu sebenarnya memiliki objek wisata strategis, yang pertama adalah Gili Balu dan Mantar karena itu primadona kita di kabupaten Sumbawa Barat untuk mengembangkan pariwisata,” terangnya.

Dikatakan Gili Baru dan Mantar dilakukan penggabungan untuk pengembangannya serta promosinya, karena pengelolaan Gili Balu ini ada di provinsi NTB. Kemudian Mantar di bawah KSB. Kedua, dimana Gili Balu dan Mantar ini sering di paketan jadi satu paket oleh biro perjalanan wisata ke KSB. Jadi setiap ke Gili Balu, biasanya mereka langsung ke Mantar. Karena Gili Balu ini berada di laut kemudian Mantar di puncak gunung atau biasa disebut sebagai wisata negeri diatas awan.

“Kondisi seperti ini tentu akan memberikan dampak pada kunjungan ke lokasi-lokasi wisata lain yang ada di Sumbawa Besar yang jadi lokasi strategis,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer