Mataram (Inside Lombok) – Penyeberangan langsung Bali – Kuta Mandalika Lombok Tengah sudah mulai dioperasikan sejak Oktober lalu. Untuk mendukung rute tersebut, kelayakan Dermaga Apung Mandalika untuk bisa menyandarkan kapal saat ini sedang berproses di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP).
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Moh. Faozal mengatakan akses transportasi laut ini dibuka untuk mempermudah wisatawan berkunjung ke Lombok. Untuk memastikan kelayakannya, Dinas Perhubungan Provinsi NTB menggandeng KSOP.
“Sudah ada dokumennya dan sudah siap untuk penyandarannya,” katanya, Rabu (2/11) di Lombok Tengah.
Hingga awal November ini, lanjut Faozal, penyandaran kapal dari Bali ke dermaga di Kuta, Mandalika masih dalam tahap uji coba. Setelah beberapa hari uji coba, Dinas Perhubungan Provinsi NTB menilai sudah layak.
“Kita lihat satu kapal ini apakah bisa maksimal atau butuh lagi kita akan lihat permintaannya. Kita juga lihat kenyaman dan keamanannya,” katanya.
Waktu yang dibutuhkan untuk jarak tempuh Bali – Mandalika yaitu sekitar 2,5 jam. Pada Rabu ini, jumlah penumpang dari Bali-Mandalika sebanyak 36 orang dengan kapasitas kapal 140 orang.
“Saya ngomong sama operatornya statistiknya bagus,” ucapnya. Faozal mengatakan, penyeberangan langsung Bali – Mandalika merupakan rute baru. Respon dari masyarakat khususnya wisatawan terhadap kapal tersebut cukup bagus.
“Karena dari Bali ke Mandalika dan dari Mandalika ke Bali tetap terisi,” kata Faozal. Dibukanya rute Bali – Mandalika ini karena destinasi wisata Kuta, Mandalika saat ini masuk menjadi destinasi super prioritas pemerintah pusat.
Untuk itu akses transportasi tidak saja melalui udara juga dimaksimalkan melalui laut. Dengan demikian kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara akan meningkat. “Ini kan Mandalika. Jangan hanya udara saja tapi laut juga harus dimaksimalkan,” ujarnya.
Penyeberangan Bali – Mandalika ini juga akan mempermudah akses para penonton WSBK. Diprediksi, dengan adanya event ini bisa meningkatkan jumlah penonton. Namun, karena baru beroperasi masih memiliki beberapa kekurangan. Misalnya akses untuk turun dari kapal yang masih belum siap. Sehingga ketika kapal menyandar, petugas mencarikan tangga sebagai akses turun. (azm)