Lombok Timur (Inside Lombok) – Ribuan santri dan santriwati Nahdlatul Wathan (NW) peringati hari pahlawan dengan berselawat di lapangan Umum Anjani. Hal itu dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan, khususnya pahlawan asal NTB yakni Maulana Syaikh Zainuddin Abdul Madjid.
Muh Munir Fauzi selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Bangsa Indonesia. Khususnya TGKH Syaikh Zainuddin Abdul Madjid sebagai pahlawan asal NTB.
“Melalui Nusantara Bershalawat ini untuk mengenang jasa para pahlawan, dan mengimplementasikan rasa syukur atas kemerdekaan,” ucapnya saat ditemui Inside Lombok seusai kegiatan di lokasi acara, Rabu (09/11) malam.
TGKH Syaikh Zainuddin Abdul Madjid sebagai pendiri NWDI, NBDI dan NW sendiri sebelumnya telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional dari NTB berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tahun 2017 lalu.
Mewakili keluarga Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Hj. Lale Yaqutunnafis mengatakan bahwa Maulana Syaikh adalah satu-satunya putra Sasak yang menjadi kebanggaan negara sehingga disematkannya gelar pahlawan. Sejak kecil Maulana Syaikh dikenal sebagai orang yang cerdas dan bijak, sehingga hal itu membuatnya disegani oleh semua orang termasuk para penjajah dahulu.
“Banyak cara yang dilakukan pahlawan dalam memerdekakan bangsa, salah satu cara yang dilakukan Maulana Syaikh yakni pada bidang pendidikan agar masyarakat terbebas dari kebodohan,” terangnya.
Hj. Lale mengingatkan bahwa banyak cara yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengisi kemerdekaan, salah satu perjuangan yang dapat terus dilaksanakan yakni menghidupkan majelis taklim, menghidupkan perjuangan dan apa yang telah diajarkan, dan semakin mendalami kecintaan pada NW yang telah didirikan oleh Maulana Syaikh.
Hadir pula Gubernur NTB yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial, H. Ahsanul Khaliq menyampaikan agar terus mengingat dan mengenang jasa para pahlawan, ia juga memotivasi kepada para ribuan santri agar terus melanjutkan perjuangan Maulana Syaikh dalam syiar agama karena berkat itu penjajah dapat diusir dari Pulau Lombok.
“Semoga kita dapat mewarisi perjuangan dan teladan Almagfurullah Maulana Syaikh,” pungkasnya.
Kegiatan Nusantara Bershalawat ini berjalan hingga pukul 23.00 Wita dan dirangkaikan dengan penobatan puluhan pengibar bendera merah putih pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2022. (den)