Mataram (Inside Lombok) – Pelaksanaan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali sedang berlangsung. Belasan pimpinan negara-negara di dunia sudah hadir untuk mengikuti kegiatan tersebut. Provinsi NTB khususnya Kota Mataram sebagai ibu kota sudah siap jika akan dijadikan tempat singgah para delegasi.
“Kita di NTB khususnya Kota Mataram yang dijadikan sebagai daerah persiapan jika ada hal yang darurat dan kita siap untuk itu,” kata Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Selasa (15/11) pagi.
Selama kegiatan KTT G20 di Bali, lanjut Mohan, Kota Mataram sebagai daerah yang dekat dengan lokasi pelaksanaan kegiatan akan ikut menjaga kondusifitas. Para mahasiswa diimbau untuk tidak melakukan unjuk rasa selama kegiatan berlangsung. Karena kegiatan KTT G20 dihadiri pimpinan dunia yang saat ini membahas isu-isu penting salah satunya perekonomian pasca pandemi Covid-19.
“Adik-adik mahasiswa kita ini sekarang jangan demo-demo dulu lah. Apalagi demonya juga berkaitan dengan penolakan G20 misalnya. Karena ini menyangkut citra daerah kita,” harapnya.
Selama pelaksanaan G20 di Bali, aparat kepolisian dan TNI bisa lebih fokus untuk menjaga ketertiban daerah. Ia menegaskan, Pemerintah Kota Mataram tidak melarang jika ada mahasiswa yang akan melakukan aksi. Namun hal tersebut juga harus dipertimbangkan dengan melihat kondisi saat ini.
“Kita tidak melarang, itu hak. Kondisinya harus disesuaikan dengan saat ini. Karena saat ini kita sedang bekerja cukup intens untuk menjaga kondusifitas daerah,” tegasnya.
Sementara untuk kegiatan seni budaya selama kegiatan G20, Mohan menegaskan tidak akan digelar. Karena saat ini, pemerintah Kota Mataram juga ikut membantu menjaga kondusifitas daerah selama pelaksanaan G20 di Bali.
Untuk diketahui, kegiatan KTT G20 akan berlangsung selama dua hari yaitu 15-16 November ini. Beberapa hari sebelum pelaksanaan para delegasi sudah mulai berdatangan dan bahkan singgah di Bandara Internasional Lombok (BIL). (azm)