Mataram (Inside Lombok) – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj Sitti Rohmi Djalilah meminta semua pihak tidak berpikiran negatif soal perubahan nama Bandara Internasional Lombok atau Lombok International Airport menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
“Jangan ada pikiran-pikiran yang negatif terhadap pemberian nama sebuah bandara, karena di mana-mana tidak hanya di NTB, nama bandara pakai nama pahlawan nasional,” ujarnya di Mataram, Rabu.
Ummi Rohmi panggilan akrab Wagub NTB itu menegaskan seharusnya masyarakat ikut bangga jika nama bandara di daerahnya menggunakan nama pahlawan nasional. Karena, di daerah lain pun setiap bandara menggunakan nama pahlawannya dan masyarakatnya bangga.
“Di mana-mana di daerah lain, ketika nama bandara pakai nama pahlawan nasional, tidak pernah ada ribut-ribut,” tegasnya.
Menurut Rohmi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sudah berkomunikasi dengan Bupati Lombok Tengah terkait hal tersebut. Namun, komunikasi tersebut belum sampai ke masyarakat.
“Mungkin belum dikomunikasikan dengan baik saja,” kata Ummi Rohmi menyikapi polemik perubahan nama Lombok International Airport (LIA) atau Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
Ia berharap polemik perubahan nama LIA atau BIL menjadi Bandara Zainuddin Abdul Madjid tidak berlarut-larut.
“Harapannya bisa lancar, penerapan nama bandara dengan satu tujuan kebanggaan bahwa NTB memiliki pahlawan nasional. Karena, kalau ada nama bandara nama pahlawan nasional, kita bangga,” katanya.
Diketahui, pemerintah melalui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada September 2018 mengeluarkan keputusan menteri tentang perubahan nama Bandar Udara Internasional Lombok di NTB. Menhub menetapkan nama baru, yakni Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah tokoh Lombok yang dianugerahi gelar pahlawan nasional. Pemprov NTB melalui Gubernur NTB (saat itu) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dan Majelis Adat Sasak (MAS) mendukung perubahan nama bandara tersebut.
Pemerintah memutuskan nama Bandar Udara Internasional Lombok menjadi Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Sementara, segala hal yang terkait masalah administratif harus selesai dalam setengah tahun ke depan sejak ditetapkannya keputusan menteri tersebut.
Zainuddin Abdul Madjid memperoleh gelar pahlawan nasional pada 6 November 2017, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Tokoh kelahiran 5 Agustus 1898 yang pernah menimba ilmu di Arab Saudi ini, juga bergelar Tuan Guru Kyai Haji (TGKH), serta merupakan pendiri Nahdlatul Wathan, ormas Islam terbesar di NTB. (Ant)