25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaLayanan Panggilan Darurat Pemkot Mataram Kebanyakan Jadi Sasaran Prank

Layanan Panggilan Darurat Pemkot Mataram Kebanyakan Jadi Sasaran Prank

Mataram (Inside Lombok) – Layanan panggilan kedaruratan 112 yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram sebagai sarana pengaduan kedaruratan belum dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat. Bahkan, nomor tersebut justru banyak menerima panggilan yang bersifat candaan hingga prank atau lelucon oleh sebagian orang.

“Telpon-telpon nge-prank, telpon-telpon iseng hanya untuk mengecek kartunya itu masih aktif atau tidak. Pemanfaatannya belum optimal,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa di Mataram.

Menurutnya, layanan ini belum dimanfaatkan dengan maksimal karena persoalan kebiasaan masyarakat. Di mana, masyarakat yang membutuhkan layanan biasanya langsung melakukan tindakan sendiri. Misalnya ketika sedang sakit biasanya langsung dibawa ke rumah sakit dengan menghubungi koleganya. “Pemanfaatannya belum dimaksimalkan. Ini menyangkut kebiasaan masyarakat kita,” ujarnya.

Meski belum dimanfaatkan dengan maksimal, Pemkot Mataram dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram tetap mengaktifkannya. Operator tetap ditugaskan dengan tiga sif. Program yang baru berjalan beberapa tahun ini, pembiasaan kepada masyarakat perlu dilakukan dengan memaksimalkan sosialisasi.

“Ada tiga orang yang siaga selalu memonitor aplikasi ini,” kata Nyoman. Disebutkan, panggilan yang masuk ke call center 112 yaitu sekitar 100 ribu panggilan hingga akhir tahun ini. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 100 panggilan yang dianggap serius untuk mendapatkan tindak lanjut dari pemerintah.

“Tapi yang bisa diverifikasi tidak lebih dari 100 panggilan selama setahun Januari – Desember yang dianggap bisa tindak lanjuti. Selain itu hanya nge-prank,” katanya.

Untuk mengoptimalkan layanan yang sudah disiapkan pemerintah, OPD teknis akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat melalui media sosial yang dimiliki. Upaya ini dilakukan agar layanan yang disiapkan bisa dimanfaatkan karena sangat berfungsi untuk mempercepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita sosialisasi nomor layanan ini. Setiap flyer atau selebaran dan melalui kanal-kanal media informasi bahwa call center 112 layanan yang disediakan pemerintah Kota Mataram terkait dengan kedaruratan,” tegasnya.

Sosialisasi melalui anak-anak sekolah sudah dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram. Karena belum maksimalnya penggunaan nomor panggilan tersebut disebut kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. “Itu sudah kita lakukan (sosialisasi ke anak sekolah). Tapi ini kita akan maksimalkan lagi ke masyarakat,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer