Lombok Barat (Inside Lombok) – Perang Topat di Taman Pura Lingsar akan kembali digelar pada Kamis (8/12) mendatang. Ritual budaya yang menjadi event tahunan ini merupakan simbolisasi kerukunan umat beragama di masyarakat setempat.
Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dalam rapat pembahasan persiapan Perang Topat 2022 beberapa waktu lalu berharap agar di event Perang Topat selanjutnya bisa mengundang para pejabat hingga masyarakat Bali. Terlebih, kata dia, event tahunan ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Lobar yang menggambarkan eratnya toleransi antar umat beragama, hindu dengan muslim di sana.
“Mengenai undangan, di akhir perang topat 2019, kita ingin di event berikutnya bisa mengundang Gubernur dan Bupati se-Bali. Tapi melihat resonansi yang terjadi saat ini. Untuk merealisasikan itu tahun ini juga sepertinya agak susah. Termasuk mengundang Menteri,” ujar Fauzan saat rapat belum lama ini. Event Perang Topat ini juga saat ini tengah diusulkan oleh Dispar Lobar untuk masuk ke dalam event nasional milik Kemenparekraf, yakni Kharisma Event Nusantara (KEN).
Hingga H-2 penyelenggaraannya masyarakat hindu setempat tengah sibuk memasang Abah-Abah atau prasarana upacara di pelataran kemalik dan seluruh bagian pura. Kemudian pada Rabu (07/12) besok, masyarakat Sasak setempat akan membuat Kebon Odeq, yang menjadi simbol Sasak Adigama, dilanjutkan dengan acara haul atau ritual Islam, pembacaan Al-Quran, tahlil Shalawat Nabi dan Doa yang dipimpin oleh Ulama setempat di Pejeroan, atau rumah pemangku adat Sasak.
Acara dilanjutkan dengan upacara Mendak Betara Gunung Rinjani, Gunung Agung oleh umat Hindu yang akan digelar di sepanjang jalan Lingsar, Batu Kumbung. Lalu menggelar rangkaian napak tilas Ngeliningan Kaoq, oleh umat Hindu dan masyarakat Sasak dengan mengelilingi area Kemaliq dan Pura.
Malam harinya akan disajikan hiburan rakyat, seperti gandrung, wayang, serta tari-tarian di Bencingah Taman Lingsar. Baru kemudian pada Kamis (08/12) sore, prosesi Perang Topat akan berlangsung, dengan berbagai rangkaian adat yang lainnya juga yang akan diawali dengan upacara sembahyangan umat Hindu. Kemudian, dilanjutkan dengan pawai napak tilas dari persimpangan menuju komplek Kemalik. (yud)