Mataram (Inside Lombok) – Tahapan proses pembangunan kereta gantung Rinjani akan dimulai Minggu (18/12) besok. Proyek besar ini ditargetkan akan rampung pada tahun 2025 mendatang dan bisa dinikmati oleh masyarakat.
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah di akun instagramnya, Jumat (16/12) mengatakan groundbreaking proyek tersebut akan dilakukan akhir pekan ini, diikuti oleh proyek pengembangan yang lain. Dengan begitu NTB diharapkannya bisa menjadi kawasan pariwisata dunia yang lengkap.
“Tanggal 18 Desember lusa groundbreaking kereta gantung akan kita lakukan, dan 2025 insyaallah selesai dan bisa digunakan,” katanya.
Terkait adanya riak-riak penolakan dari masyarakat, hal tersebut menurut Gubernur biasa terjadi jika akan ada pembangunan. Riak-riak itu menurutnya muncul karena masih kurangnya sosialisasi dan komunikasi. Padahal dengan adanya kereta gantung maka bisa melihat keindahan alam di Pulau Lombok dari ketinggian.
“Insya allah pembangunan kereta gantung ini akan memungkinkan keindahan alam kita akan terlihat dari atas bagi yang tidak kuat mendaki,” ungkapnya. Kerusakan lingkungan akibat proyek kereta gantung itu pun disebutnya akan diminimalisir, bahkan mendorong perbaikan lingkungan yang dilintasi kereta gantung. “Syukur-syukur bahkan tidak mengganggu sama sekali bahkan memperbaiki,” sambung Bang Zul, sapaan akrabnya.
Selain itu, adanya isu yang berkembangkan terkait porter yang akan hilang mata pencahariannya dengan adanya proyek tersebut, ia memastikan tidak akan mengganggu mata pencaharian para porter. Pasalnya, para pendaki akan tetap melewati jalur yang sudah ada jika ingin mendaki ke Gunung Rinjani, sehingga tetap membutuhkan jasa porter.
“Tentang porter yang akan terganggu mata pencahariannya insyaallah tidak juga. Yang akan mendaki tetap banyak, bahkan porter-porter bisa dilihat dengan skill baru agar compatible dengan lingkungan baru,” terangnya.
Ia menegaskan, investasi kereta gantung yang akan segera direalisasikan di NTB berjangka panjang. Ia meminta masyarakat untuk mempersiapkan diri agar perubahan lingkungan bisa maksimal dimanfaatkan. “Ayo siapkan diri maksimal agar perubahan lingkungan bisa maksimal kita manfaatkan,” katanya. (azm)