33.5 C
Mataram
Selasa, 19 November 2024
BerandaBerita UtamaMelihat Eksistensi Tembolak, Tudung Saji Khas Suku Sasak

Melihat Eksistensi Tembolak, Tudung Saji Khas Suku Sasak

Lombok Timur (Inside Lombok) – Tembolak merupakan salah satu tudung saji khas Suku Sasak yang saat ini mulai terus terlihat eksistensinya. Hal itu dilihat dari setiap kegiatan budaya yang dilaksanakan di setiap daerah selalu mengikutsertakan tudung saji sebagai ciri khas adat dan budaya.

Tak hanya itu, untuk memperkenalkan sekaligus mempertahankan eksistensi tembolak, di perbatasan Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat didirikan arsitektur Tembolak Pelangi raksasa yang dibangun di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

Tembolak sendiri terbuat dari irisan bambu yang digunakan untuk membuat pola, kemudahan ditambahkan daun lontar yang dianyam sebagai kulit, pada sisi atasnya ditambahkan tali rafia atau potongan karung sebagai motifnya. Setelah itu barulah tembolak di cat warna merah yang merupakan warna khas dari tembolak Suku Sasak.

Salah satu pengrajin tembolak di Dusun Perenang, Desa Kabar, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, Rukyah mengatakan proses pembuatan tembolak ini sendiri cukup lama. Pasalnya dalam pembuatannya setiap sisinya harus diperhatikan secara detail baik dari sisi anyaman maupun motifnya.

“Dalam 2 minggu kita bisa membuat tembolak sebanyak 3 kodi, atau 20 biji dalam 1 kodi,” ucapnya saat ditemui Inside Lombok, Jumat (16/12).

Biasanya tembolak ini sendiri dibanderol mulai dari harga Rp15-20, ribu tergantung ukuran. Sementara untuk bahan baku utama dalam pembuatan tembolak berupa daun lontar/ental ini sendiri dibeli dengan harga Rp100-150 ribu per pelepahnya, di mana dalam satu pelepah bisa menghasilkan 60-70 tembolak tergantung ukuran.

“Tapi sekarang daun ental ini sudah mulai langka, dan sampai saat ini kita hanya bisa membeli dari Kecamatan Pringgabaya saja,” ungkapnya.

Tembolak Suku Sasak ini sendiri selalu disandingkan dengan dulang, sehingga kerap kali tembolak ini ditampilkan dalam setiap event adat dan budaya terlebih yang ada di Kabupaten Lombok Timur.

Kendati demikian, para pengrajin tembolak berharap kepada para pemerintah dapat memberikan modal agar eksistensinya terus terjaga, terlebih saat ini bahan baku utama sudah mengalami kelangkaan. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer