26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaMasyarakat Harapkan 1 Kecamatan 1 Pos Pemadam, Damkarmat Lotim: Harapan Kita Sama

Masyarakat Harapkan 1 Kecamatan 1 Pos Pemadam, Damkarmat Lotim: Harapan Kita Sama

Lombok Timur (Inside Lombok) – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengaku memiliki harapan yang sama agar setiap kecamatan di Lotim memiliki 1 pos pemadam. Fasilitas itu dibutuhkan untuk mempercepat penanganan kebakaran, mengingat wilayah Lotim begitu luas.

Sub Koordinator Pemadaman dan Investigasi Dinas Damkarmat Lotim (Jafung Analis Kebakaran), Helmy Eka Saputra mengatakan bahwa harapan masyarakat juga menjadi harapan pihaknya. Di mana keberadaan Pos Pemadam di setiap kecamatan sangat diharapkan keberadaannya untuk membantu pencapaian waktu respon dan mendekatkan pelayanan.

“Kita juga mengharapkan hal yang sama dengan masyarakat, mungkin ini akan dilakukan secara bertahap,” ucapnya kepada Inside Lombok, Selasa (20/12).

Adapun Helmy menjelaskan jika mengharapkan semua dari Pemda mungkin akan lama terwujudnya, untuk itu ia berharap terdapat gerakan dari setiap desa melalui dana desa mewujudkan hal tersebut.

“Bupati Lotim juga pernah menyampaikan itu tahun lalu, pelan tapi pasti akan berupaya melengkapi namun saat itu anggaran masih terbentur lantaran penanganan Covid-19,” tuturnya.

Helmy juga berharap di masing-masing desa dapat terbentuk terlebih dahulu relawan pemadam kebakaran (redkar). Sehingga hal itu nantinya dapat menjadi cikal bakal adanya pos pemadam kebakaran di masing-masing kecamatan.

“Kita harapkan sarpras untuk operasi pemadaman dan penyelamatan dapat dilengkapi agar menuju standar pelayanan. Perlu kita ingat bersama urusan pemadaman dan penyelamatan ini masuk dalam urusan wajib pemerintah perlindungan masyarakat,” terangnya.

Saat ini Damkarmat Lombok Timur sendiri 5 Pos Pemadam Kebakaran untuk 21 kecamatan yang ada yakni di Pos Sukamulia, Terara, Keruak, Sambelia, dan sembalun. Setiap posnya ditempatkan 1 armada pemadam dengan 30 anggota piket.

“Sembalun belum beroperasi karena belum ada armada dan tipikal armada yang harus disiapkan karena sedikit berbeda mengingat topografi di wilayah Sembalun juga berbeda,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer